Brilio.net - Siapa sangka, hanya bermodal oyong tua yang tak laku di pasaran membuat pemuda asal Balecatur, Sleman, Yogyakarta, ini tajir. Wisnu Sanjaya, nama pemuda tersebut menyulap oyong menjadi produk lokal yang berdaya saing global.
Di jemari tangannya, oyong yang terbuang ini bisa menjadi produk berkelas. Satu gambas bisa disulap menjadi satu washlap atau spon. Sedangkan untuk produk lainnya, seperti sandal dan tas, memerlukan 3-10 buah gambas.
Produk apik yang tercipta tersebut dibanderol dengan harga Rp 5.000-Rp 250.000. Dari keseluruhan produk yang dia buat, washlap adalah produk yang paling laku terjual. Banyak hotel dan tempat SPA yang memesan washlap ke Wisnu.
Berkualitas bintang lima tapi berharga emperan, itulah yang membuat produk Wisnu laku sampai mancanegara. Dengan semangat, Wisnu mengatakan, "Yang paling banyak mesen itu Bali. Sampai sekarang, ada yang sekali order washlap sampai 5.000 barang per bulan dan ada yang juga yang order 25.000 barang per dua bulan," kata Wisnu.
Banjir orderan yang terus menerus membuatnya meraup keuntungan sampai Rp 150 juta setiap bulannya. Dengan banjir uang yang dia peroleh, dia bisa membuka toko cabang di Jakarta. Selain itu, dia juga bisa menambah pegawai yang dia pekerjakan.
Di toko Jogja, dia mempekerjakan 4 karyawan. Saat orderan meningkat, dia juga memberdayakan kaum ibu dari 12 desa. Setiap desa ada sekitar 7 orang ibu yang bekerja untuknya dan semunya dibekali mesin jahit.