Brilio.net - Kalau disebut nama Amerika Serikat, kamu pasti langsung bisa membayangkan bagaimana hebatnya negara adikuasa ini. Amerika saat ini jadi salah satu negara pengendali dunia. Tapi tahukah kamu, di balik kedigdayaan Amerika Serikat yang banyak disanjung orang, masih ada daerah di sana yang tak menggunakan listrik, dan jauh dari hiruk-pikuk teknologi yang berkembang saat ini?
Masyarakat yang tak menggunakan listrik dan jauh dari hiruk-pikuk teknologi tersebut adalah masyarakat Amish. Salah satunya adalah yang tinggal di Lancaster County, Pennsylvania, Amerika. Masyarakat Amish adalah sebuah denominasi Kristen Anababtis yang kebanyakan terdapat di Amerika Serikat dan Ontario, Kanada.
Endah Wulandari (22), mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Kristen Wiyata Wacana, Pati, Jawa Tengah yang tahun lalu mengikuti program pertukaran pelajar di Pennsylvania Amerika selama setahun mengatakan, tak adanya listrik bukan berarti daerah tersebut tidak diperhatikan pemerintah. Tapi masyarakat ini memang hidup memisahkan diri dari masyarakat umum karena alasan-alasan religius yang mereka yakini.
Mereka hidup masih menggunakan cara tradisional karena ingin mempertahankan tradisi yang ada. Mereka tidak ikut militer, tidak mengunakan jaminan sosial, tidak menerima bantuan keuangan dari pemerintah, dan menghindari asuransi.
"Bahkan untuk transportasi mereka tidak menggunakan mobil, mereka masih menggunakan transportasi lama semacam kereta gitu, mereka juga nggak menggunakan HP," terang Wulan ketika dihubungi brilio.net, Sabtu (4/4).
Kebanyakan pekerjaan masyarakat Amish adalah petani dan peternak. Hampir nggak ada orang Amish yang jadi pejabat.
Tapi yang bikin salut, terang Wulan, menkipun hidup mereka yang sederhana, pereka malah sangat peduli dengan perdamaian dunia. Mereka sering mendonasikan uang untuk korban perang.
Untuk komunikasi, mereka tak tergiur dengan tren dunia tentang HP. Komunikasi mereka lakukan dengan mengunjungi rumah yang dimaksud. "Meski begitu, ada juga masyarakat Amish yang sudah modern, tapi jumlahnya masih sedikit," terang perempuan kelahiran 16 Agustus 1992 itu.