Brilio.net - Penanganan cidera saat olahraga atau beraktivitas bisa memengaruhi cepat atau lambatnya proses penyembuhan. Penanganan yang tepat tentu dapat mempercepat proses penyembuhan. Tapi kebiasaan yang berkembang di masyarakat Indonesia, setiap kali menghadapi kondisi cidera seperti keselo biasanya langsung diurut atau dipijat. Padahal itu belum tentu tepat lho guys.
Sebenarnya ada cara yang lebih baik dan sederhana untuk menangani masalah cidera, yaitu dengan metode RICE. Apa itu RICE? RICE disini bukan bahasa inggrisnya nasi ya guys. Tapi RICE disini adalah sebuah singkatan untuk Rest, Ice, Compression, dan Elevation. Sebuah metode penanganan awal untuk kasus cidera yang pertama kali digagas oleh Gabe Mirkin. Ia menulis dalam bukunya yan berjudul Sportsmedicine pada tahun 1978. (BACA JUGA: Pelatih mampu turunkan angka cidera para pemain di lapangan)
Pertama yang harus dipahami bahwa penanganan dengan metode RICE ini sangat dianjurkan untuk kasus cidera yang baru atau kurang dari 3x24 jam. Dimana karakteristik dari cidera ini seperti adanya perubahan suhu bagian tubuh yang cidera, perubahan warna kulit dibagian yang cidera seperti merah atau biru lebam, dan biasa muncul bengkak disertai nyeri dengan aktualitas yang tinggi. Berikut penjabaran sederhana dari metode RICE, Senin (11/1).
1. Rest
Sesuai artinya yaitu istirahat. Istirahat yang dimaksud di sini adalah mengistirahatkan tubuh terutama bagian tubuh yang mengalami cidera. Langkah ini akan meminimalkan nyeri yang diderita, mengurangi pembengkakan, menjaga sistem otot, sendi dan rangka yang terlibat.
2. Ice
Komponen yang kedua dari RICE adalah ice atau es. Penggunaan es sebagai salah satu penanganan dari prinsip RICE memiliki peranan yang cukup penting. Saat cedera biasanya terjadi pembengkakan atau rusaknya pembuluh darah. Es dapat mengurangi terjadinya pembengkakan dan meluasnya kerusakan jaringan yang berlebih. Selain itu, es juga dapat mengurangi nyeri untuk sementara.
Pengaplikasiannya adalah cukup dengan meletakkan es ke bagian tubuh yang mengalami cidera. Pengecualian pemakaian medium es adalah bila adanya luka terbuka pada cedera, seperti luka sobek atau teriris.
3. Compression
Bagian ketiga dari metode RICE adalah Compression atau mengkompres bagian yang cidera. Achmad Arif Fauzi, personal trainer dan pelatih sepak bola di SSO Real Madrid Foundation UNY, Yogyakarta menjelaskan, kompresi merupakan tindakan pembalutan bagian yang cedera dengan alat perban atau bandage. Tujuannya adalah untuk menghindari penumpukan cairan yang disebabkan oleh pembengkakan pada bagian yang cidera.
4. Elevation
Komponen terakhir dari RICE adalah Elevation. Elevasi dalam metode RICE mempunyai arti meninggikan posisi atau mengubah posisi bagian tubuh yang cidera lebih tinggi dari posisi jantung. Tujuan dari elevasi adalah untuk membantu pembuluh darah bagian tubuh yang cidera mengembalikan darah ke jantung. "Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi akumulasi darah di area yang mengalami cidera," imbuh pria yang akrab disapa Arif.
Recommended By Editor
- Metode HAT, metode latihan fisik di ketinggian yang bisa kamu coba
- 6 Lapangan tenis paling unik ini berikan sensasi langka berolahraga
- 7 Gerakan olahraga di kantor yang harus kamu coba di 2016, simpel kok!
- 5 Event olahraga dunia 2016 ini patut kamu tunggu, semuanya bergengsi!
- Ini olahraga ala AA Gym, bikin perut nggak buncit dan tetap sehat!