Brilio.net - Hari raya merupakan hari yang dinanti-nanti oleh setiap umat beragama. Umat Islam punya dua hari raya besar yang biasa dirayakan yaitu Idul Adha dan Idul Fitri.

Tradisi mudik di Indonesia biasanya setiap Idul Fitri. Madura punya tradisi mudik sendiri berbeda dengan daerah lainnya. Orang-orang Madura biasa mudik ketika Idul Adha atau yang disebut toron.

Sebagian daerah Madura mensyaratkan penduduknya yang ada di rantau untuk mudik ke tanah asalnya. Lalu apa alasan perayaan Idul Adha di Madura terasa lebih semarak dibanding Idul Fitri? Dan kenapa warga Madura yang sedang di rantau kemudian juga berbondong-bondong melakukan 'toron' saat perayaan idul adha?

Mau tahu? Berikut beberapa alasan yang dihimpun oleh brilio.net, Rabu (23/09)

1. Membangun persaudaraan

Toron dalam bahasa Madura memiliki makna 'turun ke bawah' atau yang biasa disebut dengan istilah pulang kampung atau mudik. Toron memiliki makna yang lebih luas lagi, yaitu membangun kembali solidaritas yang mengarah pada jalinan silaturahmi antarkeluarga dan kerabat di tanah kelahiran. Sehingga keutuhan dan keakraban antar warga Madura tetap terjaga.

2. Bentuk keterikatakan kekeluargaan


Toron merupakan proses sinergi sosial atau pembentukan ikatan sosial antara warga perantau dan kampung halamannya. Maka pada saat orang Madura mudik, biasanya telah mempersiapkan diri dengan bekal-bekal bawaan sebagai oleh-oleh. Selain itu juga sebagai bentuk keterikatan kekeluargaan, meski mereka harus merantau sejauh mana meninggalkan tanah kelahirannya.

3. Mengembalikan jati diri dan kodrat masyarakat Madura

Toron akan mengembalikan jatidiri dan kodrat sebagai warga Madura. Sebab toron sendiri merupakan bagian peristiwa budaya yang tidak lepas dari tingkah laku masyarakat (Madura) yang menjalankannya.

4. Bentuk sikap guyub hubungan kekerabatan dengan daerah asal

Orang-orang Madura merasa kurang sempurna bila berlebaran di daerah orang lain. Orang Madura memilih pulang meski tempat jauh di perantauan. Alin (25), salah seorang warga madura mengatakan, "Rasa kebersamaan pada saat Idul Adha lebih terasa dengan acara potong hewan kurban dan acara masak bersama."

5. Merantau sebagai kebanggaan

Bagi orang Madura yang memutuskan untuk merantau, tradisi 'toron' memiliki arti dan peran tersendiri. Budaya toron atau pulang kampung bagi orang Madura di perantauan itu justru kadang untuk menunjukkan keberhasilannya di perantauan.

6. Tradisi turun temurun

Budaya toron masih kental di beberapa daerah wilayah Madura. Mereka merasa tidak afdol jika hari H tidak pulang dan berkumpul dengan sanak famili. Tradisi berkumpul dengan keluarga, tetapi dilaksanakan meski ada anggota yang menunaikan ibadah haji.

7. Sebagai tanda hari kemenangan kedua

Pada saat Idul Adha banyak masyarakat yang berkurban sehingga menjadi ajang berkumpulnya keluarga. "Idul adha juga identik dengan hari ketupat, sehingga banyak masyarakat yang mengadakan 'syukuran' sebagai tanda hari kemenangan kedua," tutur Didi (26) warga Madura.