Brilio.net - Twitter mengatakan sudah menghapus lebih dari 125 ribu akun sejak pertengahan 2015 "yang mempromosikan atau berkaitan dengan aksi teroris".
"Kami mengecam pengggunaan Twitter untuk menyebarkan terorisme," tulis Twitter dalam blognya.
Langkah Twitter sejalan dengan kebijakan pemerintah di dunia yang memanfaatkan media sosial sebagai cara mencegah aktivitas penyebaran kekerasan.
Sebuah studi yang dirilis akhir 2014 menyebutkan sekitar 46.000 akun telah digunakan untuk memosting materi-materi yang berabu ekstrimis. Akun sejenis jumlahnya meroket tajam dalam waktu setahun.
Langkah Twitter mengikuti cara sama yang sebelumnya dilakukan Facebook. Pada Maret Facebook juga mengeluarkan aturan "standar komunitas" yang didalamnya memuat aturan batasan terhadap "organisasi-organisasi bahaya."
Pertanyaan selanjutnya adalah, setelah ditutup Twitter dan semakin diperketat Facebook, media sosial mana lagi yang akan digunakan teroris untuk menyebarkan pahamnya?
Recommended By Editor
- 8 Hal ini jarang kamu lakukan lagi di Facebook, sadar nggak?
- Perbaiki HP rusak pakai propolis, netizen ini bikin gagal paham, wah!
- Guyonan jenaka ala Krishna Murti, menohok pria & wanita banget nih!
- Sempat dianggap gila, bos Facebook kini dipuji usai beli aplikasi ini
- Merdunya suara bocah ini bawakan 'Flashlight' dari Jessie J, keren!