Brilio.net - Nama Matthew DeRemer beberapa belakangan ini ramai dibicarakan netizen. Maklum, veteran Marinir Perang Irak berusia 31 ini benar-benar menulis status terakhirnya di akun Facebooknya jelang pergantian tahun. Pada malam itu, ia tewas secara tragis setelah sepeda motor yang ditungganginya ditabrak seorang sopir mabuk berusia 59 tahun, Steven Lee Clarke di Kota Largo, Florida, Amerika Serikat.
Padahal, beberapa jam sebelum tewas dia baru saja menulis harapannya agar menjadi orang yang lebih baik di tahun 2016. Sayangnya, dia tidak bisa menikmati pergantian tahun karena kecelakaan maut itu. Seperti diberitakan ABCNews, Rabu (6/1), mantan kopral Marinir dari St Petersburg, Florida ini setelah pensiun dari tentara memiliki pekerjaan baru yakni sebagai teknolog bedah. Dia juga semakin kuat beribadah, termasuk keinginannya membantu orang lain.
Dalam status terakhirnya, DeRemer menulis bahwa dirinya tahun lalu berjuang keras melawan semua rintangan. Dia pun bertekad untuk mendefinisikan kembali hidupnya di tahun 2016. Dalam status yang dibuat 31 Desember 2015 pukul 21:06 waktu setempat, DeRemer menulis:
"Hari terakhir 2015 !!!! Saya akan bermeditasi setelah semua yang saya lakukan tahun ini. Saya telah kehilangan, banyak juga yang saya peroleh, keluarga lebih dekat dan lebih tangguh dari sebelumnya, orang-orang terkasih yang pergi, dan teman-teman baru yang ditemukan. Begitu banyak waktu di mana saya berlutut dalam doa selama berjam-jam (tanpa henti) dan di lain waktu memimpin sekelompok orang dalam doa, iman saya (yang saya suka berbagi) adalah sebuah kebangkitan agar bisa berubah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Saya melihat kembali tahun 2015 ini sebagai tantangan besar yang bisa saya atasi, bisa berbagi dengan orang lain, dan sekali lagi saya menemukan diriku...Saya bersyukur bisa menatap tahun 2016 di mana banyak pekerjaan yang harus dilakukan! Dan saya benar-benar tidak tahu di mana akan berakhir malam ini, tapi saya tahu di mana akan berakhir adalah saat saya bisa menyelesaikan sesuatu."
Dia juga menambahkan kutipan yang berbunyi:
"Kita dilahirkan dalam 1 hari. Kita bisa mati dalam 1 hari. Kita dapat mengubah dalam 1 hari. Kita bisa jatuh cinta dalam 1 hari. Apa pun bisa terjadi hanya dalam 1 hari."
Sontak status terakhir DeRemer ini bergaung di seluruh negeri. Sejumlah orang yang pernah mengenalnya mengatakan mereka tersentuh oleh optimisme dan keimanan DeRemer. Pria yang pensiun dari Marinir pada 2010 silam itu baru saja menjadi teknolog bedah. Profesi inilah yang memberinya harapan baru bagi kariernya setelah beberapa tahun menjadi pelatih fisik adiknya, Lynsey DeRemer.
Kedua kakak beradik ini memang dibesarkan di lingkungan gereja. Tahun lalu, kehidupan DeRemer makin dekat dengan Tuhan. "Kami tahu dia memiliki kepribadian yang sangat besar. Dia seperti magnet bagi orang lain. Tapi begitu melihat kesaksian dia, ini memberi kita kedamaian," kata Lynsey, 33.
Setelah kematiannya, beberapa temannya berkumpul di lokasi kecelakaan, sebuah persimpangan jalan di Largo untuk berbagi kenangan tentang DeRemer. Beberapa dari mereka bahkan mendirikan salib, sebagai simbol keimanan DeRemer.
Steven Clarke
Sementara itu Steven Clarke, sopir asal Seminole, Florida yang menabrak motor DeRemer ditangkap di tempat kejadian dan didakwa dengan pasal pembunuhan dan kelalaian yang mengakibatkan korban jiwa.
Recommended By Editor
- Mencengangkan! Perubahan wajah tentara sebelum, saat, & usai perang
- 17 Tingkah kocak para tentara di sela-sela tugas
- 10 Curhatan cowok jika program bela negara dilakukan selama dua tahun
- Kena diskriminasi hijab di AS, Ranti buka praktik dokter & bikin buku
- Kisah haru Ranti Aryani, mantan perwira AU AS berhijab dari Indonesia