Brilio.net - Kata maternity mulai familiar di telinga masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan oleh banyaknya artis Tanah Air yang melakukan pemotretan ini dan mengunggahnya ke media sosial. Dengan demikian, pemotretan saat sedang hamil besar ini menjadi fenomena dan tren baru di kalangan calon ibu.

Dari kalangan seleb sendiri, ada beberapa gaya yang ditonjolkan saat pemotretan maternity. Mulai dari gaya anggun seorang diri, gaya mesra bersama suami hingga gaya kompak bersama suami dan anak. Pakaian yang dikenakan pun beragam, ada yang memakai dress tertutup, pakaian seksi dan ada juga yang berhijab.

Namun pemotretan yang dilakukan oleh pasangan di bawah ini benar-benar antimainstream. Mereka menggambarkan bahwa perut sang calon ibu yang belum besar-besar amat, dimasukkan selang yang dialiri angin. Seperti layaknya selang kompresor di tempat tukang tambal ban. Makin besar dan besar hingga akhirnya perut ibu ini meledak. Namun dari ledakan tersebut malah lahir seorang anak.

Nah daripada penasaran, berikut ini 7 foto pemotretan maternity antimainstream seperti yang brilio.net lansir dari akun Facebook Kementerian Humor Indonesia, Selasa (17/4).

1. Foto maternity dilakukan sejak dari awal kehamilan. Pura-puranya, selang yang dialiri angin ini dimasukkan ke perut sang ibu lewat pusarnya.

maternity antimainstream  Facebook/kementrianhumorindonesia


2. Seperti sedang memompa ban, perut ibu ini pun makin besar. Tentu karena usia kehamilannya bukan karena diisi angin beneran, ya?

maternity antimainstream  Facebook/kementrianhumorindonesia


3. Sang ayah pun menunggu sambil terus memegangi selang.

maternity antimainstream  Facebook/kementrianhumorindonesia


4. Sudah makin besar, nih. Awas meledak!

maternity antimainstream  Facebook/kementrianhumorindonesia


5. Nah, kan meledak beneran.

maternity antimainstream  Facebook/kementrianhumorindonesia


6. Ternyata dari ledakan itu lahir seorang bayi.

maternity antimainstream  Facebook/kementrianhumorindonesia


7. Kreatif banget, ya!

maternity antimainstream  Facebook/kementrianhumorindonesia