Brilio.net - Bulutangkis adalah salah satu jenis olahraga yang populer di Indonesia. Banyak sekali atlet bulutangkis berbakat dari Indonesia. Olahraga yang satu ini sudah jadi andalan bagi Indonesia saat berlaga dalam pesta olah raga multievent.
Sayangnya, perbincangan soal dunia bulutangkis itu sendiri selama ini hanya berputar pada para pemainnya saja. Padahal, kesuksesan dari para pemain bulutangkis jelas tak lepas dari jasa para pelatih.
Pemain-pemain seperti Rudy Hartono, Liem Swie King, dan Susy Susanti dapat menjadi bintang di bawah bimbingan pelatih-pelatih hebat. Banyaknya pelatih Indonesia yang bertalenta ini membuat negara-negara lain untuk menggunakan 'jasa' mereka memoles pemain bulutangkisnya.
Nah, lalu siapa saja ya kira-kira pelatih bulutangkis dari Tanah Air yang sukses melatih timnas luar negeri ini? Dilansir oleh brilio.net dari berbagai sumber, berikut delapan di antaranya, Jumat (22/11).
1. Mulyo Handoyo.
foto: bola.com
Mulyo Handoyo sekarang ini berkarier di Negeri Singa. Sebelum ini, ia melatih tim bulutangkis India. Pelatih berusia 58 tahun tersebut juga pernah bekerja sama dengan beberapa pemain top Singapura termasuk Ronald Susilo dan Kendrick Lee.
2. Rexy Mainaky.
foto: kapanlagi.com
Setelah pensiun sebagai pemain badminton, Rexy Mainaky menekuni karier sebagai pelatih. Ia pernah menjadi pelatih di Inggris dan mengantarkan ganda campuran Gail Emms/Nathan Robertson menyabet medali perak Olimpiade 2004.
Setelahnya, ia pun dikontrak selama tujuh tahun oleh Badminton Association of Malaysia (BAM) sebagai pelatih ganda putra. Ketika kontrak selesai pada tahun 2012, Rexy kemudian menerima jabatan sebagai pelatih kepala selama setahun di tim bulutangkis Filipina. Sementara itu, untuk saat ini sendiri ia tengah melatih tim bulutangkis Thailand. Berkat jasanya, Thailand pun kini memiliki pemain-pemain andal seperti Ratchanok Intanon.
3. Rionny Mainaky.
foto: badmintonindonesia.org
Sebelum didapuk menjadi pelatih tunggal putri pelatnas pada Maret 2019 lalu, Rionny Mainaky pernah menjadi pelatih badminton di Jepang. Kerja kerasnya dalam menangani Jepang masih terasa sampai sekarang. Hal tersebut dapat dilihat dari bangkitnya semangat bulutangkis Jepang.
4. Tong Sin Fu.
foto: tionghoa.info
Tong Sin Fu adalah pelatih legendaris kelahiran Lampung. Namun, lelaki yang kini berusia 78 tahun tersebut memilih pindah kewarganegaraan ke China karena pengajuannya untuk menjadi WNI berulang kali ditolak. Melalui tangan dinginnya, Tong Sin Fu telah melahirkan sejumlah pebulutangkis hebat, seperti Alan Budikusuma, Ardy B. Wiranta, Lin Dan, dan Cai Yun serta Fu Haifeng.
5. Hendrawan.
foto: djarumbadminton.com
Pada tahun 2010, Hendrawan menerima tawaran dari Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) untuk melatih Timnas Negeri Jiran. Salah satu pemain yang dipolesnya ialah Lee Chong Wei.
6. Paulus Firman.
foto: badmintonindonesia.org
Tak berbeda dari Hendrawan, Paulus Firman juga menerima tawaran BAM untuk melatih tim bulutangkis Malaysia. Ia memulai kariernya di Negeri Jiran sejak April 2018 lalu. Di sana ia memiliki misi khusus untuk memperkuat sektor ganda putra.
7. Atik Jauhari.
foto: Twitter/@AtikJauhari
Sama seperti Tong Sin Fu, Atik Jauhari juga pelatih bertangan dingin. Lewat tangannya, ia telah melahirkan sejumlah bintang, seperti Liem Swie King, Icuk Sugiarto, Hastomo Arby, dan Eddy Kurniawan.
Namun, pada tahun 2006 lalu ia mengundurkan diri dari pelatnas karena merasa gagal. Lepas itu, Atik pun memutuskan untuk melatih Timnas Swedia, Thailand, dan India.
8. Flandy Limpele.
foto: liputan6.com
Saat ini, Flandy Limpele tengah menangani ganda India. Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty adalah salah dua atlet yang berada di bawah bimbingannya.
Recommended By Editor
- Ganda putri Denmark ini ngaku saling cinta, kini punya baby
- Gaya fans rayakan juara Fajar Alfian/Rian Ardianto ini jadi sorotan
- 10 Pebulu tangkis terkaya di dunia versi The Richest
- PB Djarum dan KPAI akhirnya damai, ini hasil kesepakatannya
- Puluhan ribu warganet teken petisi 'Kembalikan Audisi PB Djarum'
- PB Djarum stop audisi bulu tangkis, ini reaksi kecewa Susi Susanti