Brilio.net - Saat ini Asian Para Games 2018 sedang berlangsung. Banyak cerita yang menyelimutinya sejak pembukaan yang dilaksanakan pada Sabtu (6/10) yang lalu. Suka dan duka mengiringi jalannya bertandingan bergengsi tersebut. Salah satunya cerita dari Miftahul Jannah, atlet judo yang sedang berjuang di laganya. Tidak hanya berjuang untuk menyumbangkan medali, Miftahul juga berjuang untuk tetap berjilbab.
Dilansir brilio.net dari antaranews, Senin (8/10), bahwa ia mendapatkan diskualifikasi dari wasit karena ada aturan pertandingan tingkat internasional di Federasi Olahraga Buta Internasional (IBSA) yang menyatakan bahwa pemain tidak boleh menggunakan jilbab dan harus lepas jilbab saat bertanding.
Penanggung jawab pertandingan judo Asian Para Games 2018 Ahmad Bahar seperti yang dilaporkan antara mengatakan bahwa pemain tidak boleh mengenakan jilbab saat bertanding karena jilbab yang dikenakan atlet berpotensi dimanfaatkan lawan untuk mencekik leher dan berakibat fatal bagi sang atlet saat menggunakan jilbab.
Bahar mengatakan alasan Miftahul enggan melepas jilbab karena ketika bertanding ia tak mau auratnya terlihat oleh lawan jenisnya. Atlet berusia 21 tersebut telah menginjak matras pertandingan dan enggan melepas jilbab pada pertandingan kelas 52 kilogram.
Bahar juga menekankan bahwa juri bukan tidak memperbolehkan kaum muslim untuk ikut pertandingan. Seperti diketahui, menurut aturan internasional mulai tahun 2012 setiap atlet yang bertanding di cabang judo tidak boleh berjilbab karena dalam pertandingan judo ada teknik bawah dan jilbab akan mengganggu.
Recommended By Editor
- Rica Oktavia sumbang emas ke-3 Indonesia dari cabang lompat jauh
- 5 Fakta sosok Suparni Yati, penyumbang emas kedua di Asian Para Games
- 10 Foto perjuangan Nina Gusmita, atlet voli cantik di Asian Para Games
- Ni Kadek Karyadewi, atlet paracycling Indonesia di Asian Para Games
- Detik-detik Indonesia raih emas pertama Asian Para Games 2018, salut