Brilio.net - Manchester United, klub yang bermarkas di Old Trafford ini bakal memprioritaskan talenta muda Inggris pada bursa transfer musim panas ini. Dalam daftar talenta muda Inggris incaran MU, terdapat nama Aaron Wan-Bissaka. MU siap untuk mengajukan tawaran sebesar 25 juta poundsterling atau sekitar Rp 460 miliar.
Bek kanan Crystal Palace tersebut bersinar sepanjang musim 2018/2019. Di usianya yang masih muda, Wan-Bissaka mampu meraih tempat di skuat utama tim asuhan Roy Hodgson dan hanya absen di 3 partai Liga Primer Inggris. Ole Gunnar Solskjaer juga menjelaskan bahwa untuk mendapatkan bek kanan adalah prioritas bagi MU pada bursa transfer musim panas ini.
Standard.co.uk mengklaim bahwa tawaran 25 juta poundsterling telah disiapkan untuk Wan-Bissaka. Nominal tersebut akan menjadi tawaran pembuka yang kemungkinan akan di tolak Crystal Palace. Sejauh ini, diyakini bahwa Crystal Palace mematok harga minimal untuk bek berusia 21 tahun tersebut sebesar 50 juta poundsterling atau sekitar Rp 920 miliar.
MU memang memiliki rencana baru dalam agenda belanja pemain mereka. Pascafinish di urutan enam klasemen akhir Liga Primer Inggris, MU ingin melakukan penyegaran skuat. MU akan lebih mengutamakan pemain muda asal Inggris seperti yang pernah diterapkan di era manajer Sir Alex Ferguson.
Selain Wan-Bissaka, ada dua nama pemain muda Inggris lain yang masuk kedalam daftar belanja MU. MU dikabarkan sudah mencapai kesepakatan dengan winger muda Daniel James dari Swansea City dengan banderol 15 juta poundsterling atau sekitar Rp 275 miliar. Kemudian pemain muda lainnya yang masuk kedalam radar transfer MU adalah Sean Longstaff dari Newcastle United yang berposisi sebagai gelandang.
(aldorino)
Recommended By Editor
- Target transfer MU bocor, ini daftar namanya
- 12 Bocoran kostum klub besar Eropa untuk musim depan
- Bekas permen karet ini dijual Rp 7 M, pengunyahnya bukan sembarangan
- 8 Fakta mengenai Ole Gunnar Solskjaer, pelatih baru Manchester United
- Biasa gondrong, potret Marouane Fellaini usai potong rambut manglingi