Brilio.net - Sejak berlangsung pada 24 Agustus 2021, Paralimpiade Tokyo 2020 akhirnya akan ditutup pada hari ini Minggu (5/9). Kompetisi itu menjadi saksi perjuangan atlet disabilitas Indonesia dalam mengharumkan nama bangsa.
Hingga Minggu (5/9), Indonesia sudah berhasil mengumpulkan 8 medali dari berbagai cabang olahraga. Melansir dari akun resmi National Paralympic Committee of Indonesia, terdapat penambahan 2 medali dari cabang badminton.
"Medali kedelapan bagi kontingen Indonesia berhasil diraih. Dan menjadi medali kelima dari cabang para badminton. Sehingga perolehan medali saat ini menjadi 1 emas, 3 perak, 4 perunggu,"tulis akun Instagram resmi NPC Indonesia.
Di hari terakhir pertandingan, dua atlet dari cabang badminton mempersembahkan dua medali. Leani Ratri Oktila bertanding di final tunggal putri SL4, mendapatkan medali perak pasca melawan Cheng He Fang dari China.
Ratrisudah terlebih dahulu mendapatkan medali emas di nomor ganda putri. Selanjutnya medali baru diberikan oleh Fredy Setiawan yang sukses membawa pulang medali perunggu usai melawan Tarun dari India.
foto: Instagram/@npcindonesia
Kedelapan medali yang didapatkan dari kerja keras para atlet menjadi kebagaan bagi masyarakat Indonesia. Selain Leani dan Fredy, juga ada atlet lain yang sudah terlebih dahulu memeluk medali dalam Paralimpiade Tokyo 2020.
Seperti yang sudah diketahui, pasangan ganda putri Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah mempersembahkan medali emas untuk Indonesia setelah menjuarai para badminton klasifikasi SL3-SU5.
Medali emas ini pun mengakhiri puasa selama 41 tahun sejak Indonesia mengikuti debut Paralimpiade 1976 di Kanada. Kala itu Indonesia meraih dua emas, satu perak dan enam perunggu. Setelah itu, Indonesia sama sekali tak pernah membawa pulang emas di ajang paralimpiade.
Kemudian medali perak dipersembahkan oleh tunggal putra Dheva Anrimusthi. Dheva kalah di final melawan tunggal Malaysia, Cheah Liek Hou pada final badminton SU5 Paralimpiade Tokyo 2020. Suryo Nugroho juga membawa medali perunggu untuk Indonesia. Suryo menang 2-0 atas atlet Taiwan Fan Jen Yu dengan 21-16, 21-9 dalam waktu 41 menit.
Di samping itu, sumbangan medali juga diberikan Ni Nengah Widiasih. Atlet powerlifting atau para angkat berat ini berhasil mempersembahkan medali perak di kelas 41 kilogram putri.
Tak ketinggalan dengan Saptoyoga Purnomo yang merebut medali perunggu lari 100 meter putra T37 Paralimpiade Tokyo 2020. Kemudian atlet paratenis meja kelas 10 tunggal putra, David Jacobs, mempersembahkan medali perunggu setelah berjuang melawan atlet Prancis Mateo Boheas di semifinal.
View this post on Instagram
Kabar bahagia dari kemenangan para atlet ini bahkan juga menjadi bukti pencapaian target yang sudah ditentukan. Dilansir brilio.net dari Antara, Chef de Mission (CdM) Kontingen Indonesia untuk Paralimpiade Tokyo, Andi Hermawan menjelaskan perjuangan kontingen Indonesia sesuai dengan rencana yang ditargetkan.
"Pencapaian Kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo sampai hari ini sesuai dengan rencana yang kami targetkan. Bahkan ada beberapa yang melampaui target yang sudah kita canangkan. Misalnya, pencapaian atlet para-powerlifting yang semula perunggu tetapi ternyata bisa lebih. Lalu ada beberapa atlet yang semula kami harapkan memperbaiki peringkat, tetapi bisa meraih perunggu," jelas Andi.
Recommended By Editor
- 9 Momen pertemuan Irwan Mussry dengan Greysia Polii/Apriyani Rahayu
- Usaha sampingan 7 pebulu tangkis, Greysia Polii bisnis sepatu
- 9 Potret Arum Nazlus, atlet Indonesia juara panahan berkuda di Turki
- Jawab bijak dokter Andhika saat disebut tukang pijat di Olimpiade 2020
- Peraih emas Olimpiade sesungguhnya membawa pulang perak