Brilio.net - Fethi Nourine, atlet judo asal Aljazair, sedang ramai diperbincangkan. Pria yang bertanding di Olimpiade Tokyo 2020 mewakili negaranya memilih untuk mundur dan menolak tanding melawan Israel.

Pria 30 tahun itu harus menghadapi kontingen Sudan, yakni Mohamed Abdalrasool untuk putaran pertama di kelas 73 kg putra pada 26 juli. Kemenangan pada babak itu akan membawa siapapun menghadapi Tohar Butbul asal Israel di babak berikutnya.

Namun, mengetahui hal tersebut Nourine memutuskan mundur tanpa menghadapi Abdalrasool. "Kami bekerja keras untuk mencapai Olimpiade, tapi tujuan Palestina lebih besar dari semua itu," ungkapnya dikutip brilio.net dari insider.com, Kamis (16/9).

atlet judo diskors 10 tahun  2021 Instagram

foto: Instagram/@fethinourine

Berdasarkan apa yang ditulis oleh Insider, Nourine juga mengatakan bahwa dirinya tak mau 'mengotori tangannya' untuk melawan perwakilan dari Israel. Amar Benikhlef, sebagai pelatih mendukung keputusan Nourine untuk mundur.

Atas sikap Nourine dan pelatihnya, keduanya diskors sementara oleh International Judo Federation (IJF) lantaran keputusan mereka yang menentang kebijakan non-diskriminasi yang ketat.

IJF memberikan skors kepada Nourine dan Amar selama satu dekade atau 10 tahun, keputusan itu dibuat pada 10 September 2021.

"Jelas bahwa dua judoka Aljazair, dengan niat jahat, telah menggunakan Olimpiade sebagai platform untuk protes dan promosi propaganda politik dan agama, yang merupakan pelanggaran yang jelas dan serius terhadap Statuta IJF, Kode Etik IJF dan Piagam Olimpiade," ujar pihak IJF.

"Oleh karena itu, tidak ada hukuman lain selain skorsing berat yang dapat dijatuhkan dalam kasus ini," lanjutnya.

atlet judo diskors 10 tahun  2021 Instagram

foto: Instagram/@fethinourine

Berdasarkan laporan Insider, Nourine dan pelatihnya akan mengajukan banding atas keputusan IJF melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Ini bukan pertama kalinya Nourine mengambil sikap untuk mundur dari pertandingan. Pada kejuaraan dunia 2019, ia juga menolak menghadapi lawan Israel dengan alasan yang sama, yang kebetulan juga digelar di Tokyo.

Beberapa atlet di negara seperti Iran dan Mesir, telah sering memboikot kontingen dari Israel untuk memprotes konflik puluhan tahun antara Israel dan Palestina.