Brilio.net - Kabar duka datang dari dunia sepak bola Indonesia. Pertandingan sepak bola antara klub Persebaya dan Arema menyisakan duka yang mendalam. Pasalnya, kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang tersebut menimbulkan korban jiwa. Diketahui, saat ini jumlah korban ricuh telah mencapai 182 orang. Peristiwa ini menjadi tragedi berdarah dalam dunia sepak bola. Menurut polisi, aksi ricuh berawal ketika sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan. Lebih lanjut, polisi menembakkan gas air mata yang membuat para penonton berlarian menghindari tembakan gas tersebut.
Situasi di area tribun semakin tidak terkendali dan banyak penonton yang saling berebut menuju pintu keluar. Situasi tersebut pun menimbulkan kepanikan para penonton. Berikut detik-detik kepanikan para suporter di pintu keluar yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber pada, Senin (3/10).
Awal terjadinya kericuhan.
Dilansir dari laman Merdeka.com, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang berawal ketika pertandingan antara Persebaya dan Arema FC usai. Arema diketahui tidak bisa menyamakan kedudukan skor. Kekalahan Arema FC menjadi salah satu penyebab terjadinya kericuhan. Kejadian ini berawal ketika beberapa suporter masuk ke area lapangan. Aksi tersebut diikuti oleh suporter lainnya dan membuat suasana menjadi tidak kondusif. Maafnya suporter membuat aparat kepolisian kewalahan. Aparat berniat meredam aksi, namun justru menembakkan gas air mata ke arah kerumunan suporter di lapangan dan di area tribun.
Kepanikan para penonton di area tribun.
foto: Instagram/@majeliskopi08
Penembakan gas air mata ke area tribun membuat para penonton panik. Mereka pun lari berhamburan menuju pintu keluar. Suasana semakin tidak kondusif ketika para suporter terjebak karena pintu keluar ditutup. Banyak di antara suporter yang jatuh dan terinjak-injak. Kepulan asap putih dari gas air mata dan kumpulan suporter yang berdesakan mengakibatkan banyak suporter yang pingsan. Akun Instagram @majeliskopi08 turut membagikan sebuah video ketika para suporter terjebak di pintu keluar. "Suasana kepanikan para suporter yang terjebak di pintu keluar, yang tertutup sementara di tribun kondisi penuh gas air mata," tulis keterangan unggahan tersebut.
Dalam video tersebut, tampak seorang suporter perempuan yang jatuh pingsan karena berdesakan di pintu keluar. Suara teriakan dari para suporter yang terjebak pun semakin membuat keadaan tidak kondusif dan korban berjatuhan.
Recommended By Editor
- Polri akan dalami penggunaan gas air mata di Stadion Kanjuruhan
- Pernyataan presiden FIFA soal tragedi Kanjuruhan
- 7 Kerusuhan berdarah dalam sepak bola, Tragedi Kanjuruhan memilukan
- Presiden Jokowi minta PSSI hentikan Liga 1, evaluasi dan investigasi
- Identitas dua anggota polisi jadi korban tragedi Kanjuruhan
- Momen ibu marahi anaknya untuk tidak berangkat ke Stadion Kanjuruhan