Brilio.net - Duka mendalam datang dari dunia sepak bola. Kemarin tepatnya Sabtu (1/10) stadion Kanjuruhan, Malang, menjadi saksi dari insiden kerusuhan usai match antara Arema FC dan Persebaya Surabaya. Tercatat lebih dari 127 orang meninggal dunia akibat tragedi kemanusiaan tersebut.
Semua dimulai ketika salah satu suporter turun ke lapangan menghampir pemain Arema FC. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan Aremania atas kekalahan Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3. Ada yang memeluk Sergio Silva pun ada yang bicara dengan kapten tim.
Aksi itu rupanya diikuti oleh Aremania lain dan kemudian situasi jadi semakin tak terkendali. Gas air mata pun ditembakkan oleh petugas kepolisian untuk mengkondisikan penonton.
Recommended By Editor
- Korban ricuh Kanjuruhan capai 182 orang, Arema FC siap tanggung jawab
- Kronologi ricuh di Stadion Kanjuruhan, korban meninggal 127 orang
- Kapolda Jatim ungkap alasan penembakan gas air mata ke arah suporter
- Polisi: Rusuh karena 23 tahun Arema tak pernah kalah dari Persebaya
- LIB hentikan Liga 1 selama satu pekan setelah kerusuhan di Malang
- PSSI melarang Arema FC menjadi tuan rumah sampai selesai musim