Euro 2016 dianggap sebagai Piala Eropa paling membosankan, kenapa ya?

Brilio.net - Fase grup Euro 2016 telah usai. Enam belas tim telah memastikan tiket dan akan bertarung di babak 16 besar. Sementara delapan tim lainnya harus angkat kaki dari Prancis. Dari 16 tim, sebanyak empat tim merupakan tim debutan alias baru pertama kali mencicipi pergelaran Euro.

Dari data pertandingan yang telah ada sepanjang babak penyisihan, Euro 2016 dianggap sebagai Piala Eropa paling membosankan, atau lebih tepatnya lebih miskin gol. Padahal Euro edisi tahun ini merupakan turnamen dengan peserta terbanyak sepanjang sejarah Euro. Jumlah ini lebih banyak delapan tim dari Euro sebelumnya yang hanya menghadirkan 16 peserta.

Seperti dikutip dari Dailymail, Sabtu (25/6), babak penyisihan grup memang menghasilkan gol paling banyak, yaitu 69 gol. Dimana pada Euro edisi 2012 dan 2008 para pemain hanya membuat 57 gol. Sementara pada Euro 1996 cuma 55 gol saja yang tercipta.

Namun jika dirata-rata, dari 36 pertandingan di babak penyisihan, Euro kali ini hanya menghasilkan 1,91 gol per pertandingan. Angka ini jauh menurun dibanding Euro sebelumnya, dimana para tim sanggup menghasilkan 2,37 gol per pertandingan. Sementara Euro 2000 menjadi turnamen paling subur dengan rata-rata 2,7 gol per pertandingan.

Lebih jauh lagi jika dilihat gol per grup, grup F merupakan grup paling subur gol. Di grup itu terjadi 15 gol dari 6 pertandingan. Sementara grup C yang terdiri dari Jerman, Ukraina, Irlandia Utara, dan Polandia menjadi grup paling miskin gol. Keempat tim itu hanya sanggup memproduksi 7 gol saja. Dimana angka itu merupakan yang terendah sepanjang sejarah turnamen Euro.

Faktor kelelahan diklaim sebagai salah satu penyebab menurunnya jumlah gol tahun ini. Para pemain dianggap terlalu lelah setelah melakoni kompetisi yang panjang di setiap liga. Para pelatih timnas pun hanya punya waktu optimal sekitar dua pekan untuk menggodok skuat sebelum kick off Euro 2016.