Brilio.net - Masuknya empat penyusup pada menit ke-52 dalam laga Prancis dengan Kroasia mencoreng gelaran pertandingan final Piala Dunia 2018. Gara-gara penyusup itu, pertandingan sempat terhenti beberapa menit.
Band punk Rusia, Pussy Riot menyatakan bahwa mereka di balik aksi tersebut. Beberapa saat usai empat penyusup itu ditangkap, Pussy Riot merilis pernyataannya melalui akun media sosial mereka di Facebook dan Twitter. Dalam pernyataan itu, mereka menyampaikan tuntutannya, diantaranya adalah untuk membebaskan semua tahanan politik, serta menghentikan adanya penangkapan ilegal atas aksi unjuk rasa.
Para penyusup itu berlari dari sisi belakang gawang tim Prancis. Mereka mengenakan busana menyerupai petugas keamanan, yakni celana panjang hitam dengan kemeja putih yang ditutup jas. Dari empat penyusup itu, sebagian diantaranya adalah wanita.
Tertangkap kamera ada dua pemain yang dituju penyusup itu, yakni penyerang Prancis Kylian Mbappe dan bek Kroasia Dejan Lovren. Seorang penyusup pria menghampiri Lovren dan mengajaknya tos. Tapi, Lovren meresponnya dengan membanting pria itu ke rumput sehingga membantu memudahkan petugas keamanan untuk menangkapnya.
Sementara itu, seorang penyusup wanita menghampiri Mbappe di tengah lapangan dan mengajaknya tos. Beda dengan Lovren, Mbappe hanya meresponnya dengan mengangkat tangan.
Laga final ini dimenangkan Prancis dengan skor 4-2, sekaligus memupus mimpi Kroasia untuk mencetak sejarah sebagai juara dunia baru. Bagi Tim Ayam Jantan, torehan ini mengulang prestasi mereka pada Piala Dunia 1998.
Recommended By Editor
- Juara dunia, ini jumlah hadiah yang dibawa pulang Prancis
- Mbappe, pemain termuda ketiga yang menjuarai Piala Dunia
- Dua pemain Prancis ini raih gelar juara dunia tanpa pernah bertanding
- 10 Penampilan stylish Izabel Andrijanic, si jelita istri Mateo Kovacic
- 9 Potret bukti stadion tempat final Piala Dunia kembaran SUGBK