Brilio.net - Kontingen Indonesia berhasil menambah raihan medalinya. Kali ini medali perak datang dari cabang olahraga atletik untuk nomor lari estafet 4x100 meter putra. Tim yang diisi oleh Lalu Muhammad Zohri, Fadlin, Eko Rimbawan dan Bayu Kertanegara berhasil finis di belakang Jepang dengan catatan waktu 38,77 detik.

Tentu ada strategi di balik kesuksesan kwartet Indonesia bisa kembali meraih medali di 4x100 meter putra yang terakhir didapat pada tahun 1966. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Tigor Mangapul Tanjung, pada sesi konferensi pers, Kamis (30/8).

Menurutnya urutan pelari yang menjadi kunci sukses tim ini. Karena, meski namanya 4x100 meter, namun nyatanya tak semua pelari berlari sejauh 100 meter. Ada yang lebih ada juga yang kurang dari itu.

rahasia medali perak atletik  inasgoc/antara

foto: inasgoc/antara

"Fadlin sebagai pelari pertama, dia dibutuhkan secepatnya keluar garis start dan dia mampu menikung dengan tikungan yang cukup banyak. Tapi dia sebenarnya berlari kurang dari 100 meter," ungkap Tigor.

"Nah, itu ditutupi oleh pelari kedua yaitu Lalu Muhammad Zohri yang menerima tongkat dari Fadlin dan mengopernya kepada Eko. Dia (Zohri) berlari lebih dari 100 meter. Jadi, itulah seninya membentuk tim 4x100 meter," lanjutnya.

Dengan hasil ini, Zohri dan kawan-kawan berhasil finis di urutan kedua di belakang Jepang dan mengalahkan China. Tak hanya itu, catatan waktu yang mereka bukukan juga memecahkan rekor nasional yang sebelumnya mereka catat pada babak penyisihan.

rahasia medali perak atletik  inasgoc/antara

foto: inasgoc/antara

Setelah penantian panjang, ini adalah medali perak pertama yang berhasil diraih kontingen Indonesia di nomor 4x100 meter putra. Indonesia terakhir kali meraih medali perak pada nomor ini di Asian Games 1966 di Bangkok, Thailand.