Brilio.net - Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses mencetak sejarah ganda putri untuk Indonesia di Olimpiade. Pasangan ini memenangkan pertandingan final melawan Chen Qingchen/Jia Yifan dengan skor 21-19 dan 20-15.
Jalan panjang dilalui pasangan ini meraih emas Olimpiade. Greysia (33) dan Apriyani (23) telah dinyatakan lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo setelah berhasil menempati peringkat ketujuh daftar Race to Tokyo BWF di nomor ganda putri dengan mengumpulkan 67.805 poin.
Greysia/Apriyani awal tahun ini meraih gelar juara turnamen Thailand Open 2021. Sebelumnya, saat masih bersama Nitya Krishinda Maheswari, Greysia juga membawa pulang gelar juara Thailand Open 2013.
Sebelum Greysia dan Apriyani dipasangkan pada 2017, pasangan yang berbeda usia sepuluh tahun itu telah mengukir prestasi masing-masing. Greysia sempat berpasangan dengan Meiliana Jauhari, keduanya menjadi runner up Macau Open Grand Prix Gold 2010.
Selama bersama Meiliana, Greysia juga pernah menempati podium kedua di kejuaraan Indonesia Open Grand Prix 2010 dan Chinese Taipe Open Grand Prix Gold 2011. Bersama Meliana, Greysia berhasil lolos ke Olimpiade untuk pertama kalinya di Olimpiade London 2012 meskipun belum berhasil meraih medali.
Greysia juga pernah berpasangan dengan Nitya, dan menorehkan sejumlah prestasi. Selain juara Thailand Open 2013, keduanya juga berhasil melaju ke partai final Swiss Open Grand Prix Gold 2014, meskipun harus puas menjadi runner up.
Greysia dan Nitya juga berhasil merebut medali emas Asian Games 2014 selepas menang dari pasangan Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi 21-15, 21-9, menjawab penantian panjang Indonesia di nomor ganda putri selama 36 tahun -- terakhir kali pasangan Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna pada Asian Games 1978. Bersama Nitya, Greysia merasakan atmosfer Olimpiade untuk kedua kalinya saat berlaga di Olimpiade Rio 2016.
Sementara itu pada 2014, Apriyani yang masih berusia 16 tahun, berpasangan dengan Rosyita Eka Putri Sari berjuang di final BWF World Junior Championships 2014. Namun, keduanya harus melepas gelar juara dari genggaman mereka setelah gagal meredam perlawanan unggulan pertama dari Tiongkok, Chen Qingchen/Jia Yi Fa.
Masih terus berjuang di kejuaraan junior, Apriyani bersama Jauza Fadhila meraih gelar juara di Singapore International Series 2015.
Sempat bermain di nomor ganda campuran, Apriyani yang berpasangan dengan Facriza Abimanyu membawa pulang perunggu di Kejuaraan Asia Junior 2015. Hasil yang sama juga diraih saat Apriyani berpasangan Rinov Rivaldy di Kejuaraan Junior Asia 2016.
Greysia/Apriyani, yang menjadi pasangan baru saat itu, sukses membuat kejutan dengan berhasil keluar sebagai juara Thailand Open Grand Prix Gold 2017, usai mengalahkan wakil tuan rumah, Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong, dalam dua gim langsung, 21-12 dan 21-12, dalam durasi 45 menit.
"Saya senang sekali sekaligus bangga, pertama kali juara di level GPG," kata Apriyani dilansir Antaranews.
Lagi-lagi Greysia dan Apriyani membuat kejutan dengan menjuarai turnamen French Open Super Series 2017, merebut gelar juara setelah di final mengalahkan ganda kuat Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Sheung Chan 21-17, 21-15.
Masih pada tahun yang sama, meski gagal menjadi juara, Greysia/Apriyani tetap bersyukur dengan posisi runner up dalam Hong Kong Open Super Series 2017.
Pada tahun berikutnya, Greysia/Apriyani juga harus puas menjadi runner up Indonesia Masters 2018, setelah kalah pada babak final dari pasangan asal Jepang, Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi.
Tak patah semangat, pasangan tersebut berhasil menjuarai turnamen bulu tangkis India Open 2018, mengalahkan pasangan Thailand Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Kembali bertemu dengan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dalam partai puncak Thailand Open 2018, kini giliran Greysia/Apriyani mengkandaskan impian pasangan Jepang tersebut. Keduanya berhasil mempertahankan gelar sebagai juara Thailand Open.
Namun, Greysia/Apriyani harus kembali mengakui keunggulan Matsutomo/Takahashi di babak semifinal Asian Games 2018 dengan skor 15-21, 17-21. Greysia dan Apriyani harus legawa dengan mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia.
Greysia/Apriyani juga harus puas membawa pulang perunggu pada BWF World Championships 2018 setelah kalah dari pasangan Jepang Mayu Matsumoto/Wakanan Nagahara pada babak semifinal.
Pada 2019, Greysia/Apriyani akhirnya berhasil mempersembahkan emas untuk Indonesia pada SEA Games 2019 Filipina setelah mengalahkan pasangan Thailand Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong, dua gim langsung 21-3, 21-18.
Tahun berikutnya, Greysia/Apriyani juga berhasil meraih gelar juara dalam perhelatan turnamen bulu tangkis Indonesia Masters 2020 menaklukkan ganda putri asal Denmark Maiken Fruergaard/Sara Thygesen dalam tiga gim berdurasi 79 menit dengan skor 18-21, 21-11, 23-21.
Satu bulan berselang, Greysia/Apriyani kembali meraih gelar juara, kali ini dalam perhelatan turnamen bulu tangkis Barcelona Spain Masters 2020, menundukkan ganda putri asal Bulgaria Gabriela Stoeva/Stefani Stoeva dalam tiga gim berdurasi 95 menit dengan skor 18-21, 22-20, 21-17.
Greysia/Apriyani mengawali 2021 dengan sangat baik. Keduanya kembali meraih gelar juara Thailand Open 2021 -- empat kali bagi Greysia, dan tiga kalinya bagi Apriyani.
Pada laga puncak turnamen bulu tangkis level Super 1000 tersebut, Greysia/Apriyani menang straight game dalam waktu 51 menit dengan perolehan 21-15, 21-12 dari pasangan tuan rumah Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.
Tokyo 2020 akan menandai debut Olimpiade Apriyani, sementara Greysia akan kembali untuk Olimpiade Musim Panas ketiganya.
"Ketika saya tahu kami lolos ke Olimpiade, itu seperti mimpi. Saya tidak pernah membayangkan saya akan mencapai titik ini," kata Apriyani, dikutip dari laman BWF.
Mengatakan sangat bersyukur kepada Tuhan untuk kesempatan tersebut, Apriyani mengaku sangat bersemangat namun juga dia tahu harus mengendalikan diri, pikiran dan emosinya.
Dia juga bersyukur memiliki pasangan yang berpengalaman di sisinya, yang membuat dia tenang dan menikmati permainan. Tak mau berpikir rumit, Apriyani ingin fokus pada setiap langkah, tanpa memikirkan semifinal atau final.
Pertandingan cabang bulu tangkis Olimpiade Tokyo 2020 dilangsungkan pada 24 Juli hingga 2 Agustus 2021 di Musashino Forest Sport Plaza, Jepang. Ending bahagia untuk pasangan Greysia/Apriyani ini. Mereka mencatat sejarah badminton Indonesia di Olimpiade, khususnya di ganda putri.
Recommended By Editor
- Cetak sejarah, Greysia/Apriyani raih medali emas di Olimpiade Tokyo
- 9 Potret kompak Greysia Polii dan Apriyani Rahayu di luar lapangan
- 11 Potret transformasi Greysia Polii, masa kecilnya cute abis
- Aksi Lee/Wang sungkem The Daddies di Olimpiade Tokyo, bikin bangga
- Gagal ke final, Anthony Ginting berpeluang rebut perunggu di Olimpiade