Brilio.net - Para atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo tentu didampingi oleh sejumlah tim penting. Tim yang mendampingi para atlet ini salah satunya adalah dokter spesialis olahraga. Dalam kesempatan tersebut, terpilihlah sosok dr Andhika Raspati, SpKO.
Sekadar diketahui, dr Andhika Raspati ini juga aktif membagikan konten-konten seputar kesehatan dan olahraga lewat media sosial. Namun saat membagikan potretnya saat ikut ke Tokyo, sang dokter ternyata malah menerima cibiran dari warganet.
Penyebabnya, dalam beberapa foto yang diunggahnya, sang dokter disebut-sebut lebih mirip dengan tukang pijat. Merasa tak nyaman, ia pun menjawab cibiran tersebut lewat unggahan terbarunya.
"Pas gw ngupdate postingan perdana gw di Tokyo kemaren, ada yang komen gini : "Yah, dokter jauh ke sono jadi tukang pijit". Gw tau sih itu bercanda, but lemme tell you something," kata dokter Andhika mengawali, seperti dikutip brilio.net dari akun Instagram @dhika.dr pada Jumat (6/8).
View this post on Instagram
Ia mengungkap bahwa atlet Indonesia juga didampingi oleh terapis khusus. "Pertama, di foto itu gw bukan lagi mijit. Kalo mijit memijit mah itu bagiannya Bang To'ing ama Bu Susilah, Sport Therapist Kontingen Indonesia," lanjut dia.
Dokter Andhika mengungkap bahwa pose yang terlihat dalam foto sebenarnya adalah momen saat ia membantu atlet untuk stretching.
"Di beberapa kesempatan, mungkin gw keliatan kaya lagi mijit, tapi sebenernya itu gw lagi ngebantu atlet stretching sebelum/setelah latian.," tambahnya.
Meski bukan merupakan tugasnya, namun ia ingin sekali membantu para atlet. "Anyway, ngapain dokter ampe ngurusin atlet stretching segala? Karena sebagai dokter olahraga, gw ga mau cuma duduk manis nungguin ada yang sakit/cedera," papar dokter Andhika.
foto: Instagram/@dhika.dr
Ia ingin kehadirannya sampai ke Jepang ini bisa memberikan kontribusi. "Mungkin akan ada yg mikir gw cuma pengen keliatan kerja alias ngejilat. Tapi sesungguhnya gw cuma pengen bisa berkontribusi lebih aja sih. Ga ada niat ngejilat."
Tak lupa, dokter Andhika mengingatkan untuk tidak perlu meremehkan pekerjaan tukang pijat sekalipun. Sebab semua punya peranan penting dalam kesuksesan tim.
"Yang kedua, jangan underestimate peran "tukang pijit". Para atlet bisa main enak, karena rutin dimassage sama sport therapist kita tiap abis tanding. Jadi ga ada bagian dalam kontingen yang diawali kata "cuma". Semuanya punya peran penting untuk kesuksesan tim," pungkasnya.
foto: Instagram/@dhika.dr
Jawaban bijak dari sang dokter ini langsung menuai pujian dari warganet. Mereka juga turut berterima kasih karena dokter telah membantu para atlet dengan baik.
"Bagi yg pernah jd atlit atau sedang jd atlit bakalan kagum sama dokter, sangat mewah atlit yg memiliki team medis mumpuni, dan bukan cuma sekedar mijit, ada ilmunya dokter olahraga itu, mempercepat masa recovery, mempersiapkan kondisi atlit berada pada kondisi prima, hal yg istimewa," kata akun @mif.fahmi
"Thankyouu dokterrr, salah satu peranan penting dibalik kesuksesan para pahlawan Indonesia yg berjuang di Olimpiade Tokyo. Respect!" imbuh akun @yuliahkm_
"Berani amat Itu yang Komen tukang pijet, dipikir bisa memyandang dokter olah Raga gara gara kelar semedi apa," kata akun @bumbbelly
Recommended By Editor
- Diejek secara verbal, lifter Nurul Akmal mendapat dukungan luas
- 5 Fakta pelatih pebulutangkis Kevin Cordon, jebolan PB Djarum
- Gagal ke final Olimpiade pemain India ini diungkit kastanya, miris
- Atlet 14 tahun sabet medali emas di Olimpiade Tokyo, skornya sempurna
- Pegulat Olimpiade Tokyo gigit lengan lawannya saat akan dijatuhkan