Brilio.net - Siapa bilang anak muda, terlebih yang masih bocah itu nggak bisa berprestasi dan maunya mainan atau nonton TV melulu? Jangan salah, lho. Bukan hanya ada anak-anak yang pandai dan mencapai prestasi di bidang akademik, ada juga yang menunjukkan semangat meraih cita-cita menjadi atlet bulutangkis Indonesia. Wah, the next Tontowi Ahmad atau Haryanto Arbi si "Smash 100 watt", nih?

Seperti dua anak muda ini yang bersemangat menjalani proses meraih mimpi menjadi atlet bulutangkis, yakni Caesario Celo Yulianto dan Jonathan Reuven. Keduanya berhasil mendapatkan tiket final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis untuk kategori U13 yang akan diselenggarakan di GOR Djarum Jati Kudus, Jawa Tengah pada 2-4 September 2016 nanti.

Sebagaimana dikutip brilio.net dari akun resmi PB Djarum, Kamis (18/8), Caesar yang baru duduk di kelas 4 SD Yoseph Purwokerto ini memiliki ambisi besar untuk menjadi atlet bulutangkis. Apalagi kedua kakaknya adalah atlet bulutangkis di PB Djarum, yakni Alberto Alvin Yulianto dan Berylio Belva Yulianto, sehingga membuat Caesar ingin mengikuti jejak keduanya.

anak kompetisi PB Djarum  2016 brilio.net

Caesario Celo Yulianto berlatih keras untuk mewujudkan mimpinya menjadi atlet bulutangkis. Foto: pbdjarum.org

Ketika menjalani tahapan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Purwokerto, Caesar merupakan peserta termuda yang melenggang dengan super tiket ke final. Dalam tahapan itu, Caesar memang hanya sampai perempat final. Tetapi, bocah kelahiran 2007 ini menunjukkan perlawanan dan daya juang yang tinggi, sehingga menyita perhatian para legenda. Caesar pun akhirnya mendapat super tiket final dari para legenda bulutangkis.

Untuk menggenjot performanya di final nanti, Caesar sudah rela menambah waktu latihannya, dari yang semula 2 jam sehari menjadi 5 jam sehari. Wow! "Caesar latihan sendiri, biasanya lebih ke teknik, fisik dan ditambah foot worknya. Hingga saat ini sudah 80% dia siap. Semoga tiba waktu ke Kudus dia sudah siap 100%. Prinsipnya, saya yang buat program latihannya sendiri," tutur Lilic (41), ayah Caesar yang juga pemilik klub PB Bina Prestasi, Banyumas ini.

Jonathan Reuven mewujudkan mimpi yang tertunda
Selain Caesar, ada Jonathan Reuven yang jadi peserta yang lolos ke babak final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis. Ini seperti kesempatan kedua yang didapat bocah kelahiran Magelang tahun 2005 itu.

Sebab, dua tahun lalu ketika Jona berusia 8 tahun, sebenarnya dia juga lolos audisi ini hingga ke tahap karantina. Namun karena dia masih kecil, jadi ada ketakutan tinggal di asrama. Akibatnya dia tidak melanjutkan ke tahapan final.

Pada tahun ini Jona kembali berlaga di turnamen yang sama. Jona mengikuti audisi di Purwokerto dan berhasil mendapatkan super tiket untuk ke tahap final di Kudus. Usut punya usut, berhasilnya Jona ke tahap final menjadi hadiah terindah ulang tahun sang bunda, Lidya Satria (46).

anak kompetisi PB Djarum  2016 brilio.net

Jonathan Reuven mendapat kesempatan kedua untuk bisa menjadi atlet bulutangkis PB Djarum. Foto: pbdjarum.org

Untuk mempersiapkan diri di ajang final, Jona yang turun di kategori U13 sama seperti Caesar ini berlatih lebih giat. "Biasanya Jona tiap sore hari berlatih di klubnya (PB Harapan Jaya). Karena mau ke Kudus jadi harus benar-benar dipersiapkan. Mau tidak mau dia minta izin dengan kepala sekolahnya agar jam 9 bisa berlatih secara privat. Memang skill, kecepatan kaki dan fisik Jona kurang jadi perlu ekstra latihan," ujar Lidya.

Lidya juga menambahkan bahwa dalam ajang ini, anaknya ingin melihat kemampuan diri sendiri sejauh mana permainan bulutangkisnya. Walaupun berharap baik dan berpikir positif anaknya lolos audisi, Lidya menyerahkan kembali kepada Tuhan.

Wah, dua atlet muda kita hebat-hebat ya? Masih belia banget tapi punya daya juang meraih mimpinya. Kamu juga wajib bersemangat meraih cita-cita, ya! Yakini apa maumu dan semesta mendukungmu.

Mau tahu lebih banyak cerita anak-anak yang berjuang mewujudkan cita-citanya jadi atlet bulutangkis? Cek di tautan ini, yuk!

Kejar mimpi jadi atlet bulutangkis, bocah ini curi perhatian legenda