Brilio.net - Komite Olimpiade Jepang telah mengusir empat pemain dari tim bola basket putra Asian Games. Kepala delegasi Jepang Yasuhiro Yamashita, berbicara dalam konferensi pers Senin (20/8) di Jakarta, mengatakan komite telah mencopot keanggotaan pemain dari tim nasional dan mengirim mereka pulang.

Seperti brilio.net lansir dari laman Asia One, Senin (20/8), melalui jumpa pers, senior di komite tersebut mengungkapkan alasan 4 pebasket dipaksa pulang ke negara asalnya. Empat pebasket itu ternyata kepergok 'jajan' Pekerja Seks Komersial (PSK).

4 pebasket jepang dipaksa pulang   2018 brilio.net
foto: Yasuhiro Yamashita meminta maaf dalam konferensi pers.

Yamashita mengungkapkan kronologinya sebagai berikut, setelah pertandingan pada hari Kamis (16/8), para pemain meninggalkan wisma atlet untuk pergi ke restoran Jepang di sebuah tempat yang ramai hiburan. Setelah makan malam, mereka ditawarkan seorang calo di jalan untuk pergi ke hotel terdekat bersama dengan wanita dan mereka ikut dan melakukan 'tindakan' itu saat sedang mengenakan seragam tim.

4 pebasket jepang dipaksa pulang   2018 brilio.net
foto: Dari kiri atas, Yuya Nagayoshi, Takuya Hashimoto, Keita Imamura, Takuma Sato.

Para pemain tersebut adalah Yuya Nagayoshi (27), Takuya Hashimoto (23), Takuma Sato (23) dan Keita Imamura (22). Mereka berempat dipaksa pulang karena memalukan Jepang. Ternyata tak cuma memulangkan 4 pebasket, Jepang juga pernah mengirim perenang pulang saat Asian Games 2014 lalu karena mencuri kamera wartawan.

4 pebasket jepang dipaksa pulang   2018 brilio.net
foto: 4 Pemain basket yang dipaksa pulang terlihat berada di bandara pada Senin (20/8).

"Saya hanya merasa malu. Kami sangat meminta maaf dan berniat memberi bimbingan menyeluruh kepada atlet mulai sekarang," ungkap Yamashita kepada wartawan sambil menundukkan badan.

Ketua tim basket Yuko Mitsuya memberikan pernyataan, "Saya dengan rendah hati meminta maaf kepada publik Jepang, JOC dan semua orang yang mendukung bola basket untuk insiden menyedihkan ini. Kami akan memutuskan hukuman yang tepat untuk empat pemain setelah kami mendengar sebuah fakta. Kami harus bekerja lebih keras untuk memastikan skandal semacam ini tidak terjadi lagi."