Brilio.net - Gareth Southgate sukses membawa Inggris capai babak delapan besar Piala Dunia. Perjuangan masih berlanjut, The Three Lions akan melakoni partai hidup mati melawan Swedia nanti malam, Sabtu (7/7). Ia tentunya ingin meneruskan tren positif Harry Kane dkk di gelaran empat tahunan ini dengan memastikan satu tiket semifinal.

Berjaya di Piala Dunia sebagai pelatih, ternyata pria 47 tahun memiliki pengalaman pahit semasa membela timnas Inggris. Salah satunya adalah momen adu penalti pada Euro 1996 yang tak akan pernah bisa ia lupakan. Saat itu mantan pemain Middlesbrough ini menjadi biang kerok kekalahan Inggris atas Jerman pada babak semifinal.

Dilansir brilio.net dari laman theguardian, pada babak adu penalti, 10 tendangan dari pemain kedua tim tidak ada yang bisa digagalkan oleh kiper David Seaman maupun Andreas Koepke. Pada situasi yang telah memasuki sudden death, datanglah Southgate sebagai penendang ke-11. Namun sial arah tendangannya bisa dibaca dan ditepis oleh kiper Jerman tersebut. Southgate gagal. Lalu kemudian Andreas Moeller datang sebagai penentu kemenangan yang membuat Inggris harus menahan malu di hadapan publiknya sendiri.

kisah lucu southgate di indonesia  berbagai sumber

foto: sportbible.com

Kegagalan penalti itu meninggalkan trauma tersendiri untuk pria yang sekarang jadi pelatih Inggris ini. Untuk itu, ia memilih untuk melakukan liburan bersama sang anak ke Pulau Bali, Indonesia. Di situ ia berniat untuk bertemu dengan seorang spiritualis yang diharapkan dapat menyembuhkan traumanya tersebut.

Namun niatnya untuk mendapat ketenangan sirna seketika bertemu sang spiritualis tersebut. "Kamu Gareth Southgate! Kamu yang tendangan penaltinya gagal itu!"

Ternyata orang yang ia temui itu adalah seorang penggemar Liga Inggris yang tinggal di pedalaman Bali. Dengan begitu gagal sudah rencana Southgate untuk bisa memulihkan traumanya akan kegagalan penaltinya pada Euro 1996 tersebut. Yang menggagalkannya adalah orang Indonesia.

kisah lucu southgate di indonesia  berbagai sumber

foto: standart.co.uk

Mungkin ini adalah momen yang pas bagi Southgate untuk membayar dosanya 22 tahun lalu. Dengan menggilas Swedia nanti malam hingga mungkin membawa Inggris juara di Piala Dunia ini. Bisa menjadi pemulih rasa traumanya jika masih tersisa hingga sekarang.