Brilio.net - Bagi kamu yang tinggal atau bekerja di Kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, pasti sudah tahu bubur ayam legendaris milik Bang Udin. Bubur Ayam Bang Udin yang sudah berjualan selama kurang lebih 28 tahun itu dimiliki oleh pria bernama Kholidin atau akrab disapa Bang Udin. Hampir semua orang yang bekerja di kawasan Sarinah dan sekitarnya pernah mencicipi gurih dan lembutnya bubur buatan Bang Udin ini.
Selain dikenal sebagai penjual bubur, ternyata Bang Udin rupanya seorang atlet profesional yang sudah berlaga di banyak kompetisi. Ia pun banyak menyumbangkan medali kepada Indonesia usai menjadi atlet panahan. Namun perjuangannya sampai di titik ini tidaklah mudah.
Dibalik kisah sukses Bang Udin sebagai penjual bubur, ada cerita lain yang inspiratif dan membuat bangga Indonesia, lho. Sebagaimana cuitan yang dibagikan oleh akun Twitter @ciscabecker, Rabu (3/8). Dalam cuitan tersebut, akun @ciscabecker membagikan sedikit cerita tentang tukang bubur langganannya itu.
Dulu waktu kerja di Sarinah, tiap pagi makan bubur ayam Bang Udin, enak bgt. Suatu hari Bang Udin kecelakaan & kehilangan 1 tangan, tapi Bang Udin tetap ceria & semangat.
Sejak gak di Sarinah, gak ktemu lg, tapi ktnya udah gak jualan langsung, gerobaknya ada yg ngurusin (1)— Cisca Becker (@ciscabecker) August 3, 2022
Cisca Becker mengungkapkan bahwa tukang bubur langganannya itu sudah menjadi atlet para panahan. Ia semakin dibuat bangga setelah mengetahui Bang Udin alias Kholidin baru saja memenangkan medali emas untuk kategori double putra di cabor Para-Archery ASEAN Para Games 2022 di Solo.
"Ternyata Bang Udin jadi atlet para-archery, dan barusan dapat kabar kalo Bang Udin aka Kholidin adalah salah satu penyumbang medali emas buat Indonesia di ASEAN Para Games 2022. So proud of you Bang Udin, YOU ARE AN INSPIRATION! CONGRATSSSS," ucapnya dalam cuitan.
foto: apg2022.com
Kholidin sendiri sebenarnya sudah lama berkecimpung di dunia olahraga panahan ini. Namun sekitar 5 tahun yang lalu, tangan kanannya diamputasi akibat kecelakaan yang dialami Bang Udin. Kendati demikian, cintanya kepada panahan tidak padam.
Tangan kanan yang seharusnya memegang busur itu digantikan oleh gigi. Kholidin mengaku memanah menggunakan gigi bukan hal mudah. Giginya berkali-kali sakit, bahkan sempat berdarah dan tak bisa mengunyah selama berhari-hari.
"Saya gigit sampai dua, empat, lima hari, itu gigi saya sakit untuk makan pun sakit. Setelah itu saya pindah posisi sebelah kanan, saya gigit lagi, coba lagi, terus nggak sadar kok asin-asin apa. Ternyata darah itu keluar. Besokannya saya coba lagi, akhirnya saya coba pakai tumpuan yang gigi geraham belakang. Ah udah, akhirnya saya putuskan pakai gigi," ceritanya dalam program Hitam Putih, dikutip dari YouTube Trans7 Official.
foto: apg2022.com
Recommended By Editor
- Daftar medali Indonesia di Paralimpiade, akhiri puasa emas 41 tahun
- 5 Fakta Hadi Susilo, atlet difabel yang sempat ingin bunuh diri
- Malaysia batal jadi tuan rumah renang karena larang Israel
- Ini kelakar Presiden Jokowi di hadapan atlet Asian Para Games
- 5 Momen serba pertama di sejarah Asian Para Games tercipta di Jakarta