Sebelumnya, terjadi insiden dalam laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang, Sabtu (01/10) malam. Lebih dari seratus nyawa suporter melayang akibat terinjak dan sesak napas saat berupaya menghindari tembakan gas air mata yang diarahkan aparat keamanan ke tribune. Dalam insiden tersebut, dua orang aparat keamanan juga menjadi korban jiwa.
Insiden ini bermula dari aksi pitch invasion yang dilakukan sekelompok suporter Arema untuk meluapkan kekesalan mereka usai tim kesayangan mereka kalah dengan skor 2-3 kala menghadapi Persebaya Surabaya.
Selain lebih dari seratus korban jiwa tersebut, kerusuhan ini juga menimbulkan korban material. Sejumlah kendaraan hancur dan beberapa di antaranya terbakar usai menjadi sasaran amuk massa.
Haris mewakili manajemen Arema FC menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya kepada keluarga korban. Mereka pun memastikan akan memberikan santunan kepada seluruh korban dari tragedi ini.
"Kepada keluarga korban manajemen Arema FC memohon maaf sebesar-besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca-musibah," ucap Haris.
Recommended By Editor
- Kronologi ricuh di Stadion Kanjuruhan, korban meninggal 127 orang
- Kapolda Jatim ungkap alasan penembakan gas air mata ke arah suporter
- Polisi: Rusuh karena 23 tahun Arema tak pernah kalah dari Persebaya
- LIB hentikan Liga 1 selama satu pekan setelah kerusuhan di Malang
- PSSI melarang Arema FC menjadi tuan rumah sampai selesai musim
- Polisi: Kerusuhan diawali sekitar 3.000 penonton turun ke lapangan
- Kapolda Jatim: Korban tewas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan 127 orang