Brilio.net - Setelah sempat ditunda, Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya digelar 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Ada sebanyak 339 pertandingan dari 33 cabang olahraga yang diikuti lebih dari 11.000 atlet dari berbagai negara.
Selain menyaksikan keseruan para atlet saat berlaga, rupanya ada momen unik. Seperti dalam final cabor atletik lompat tinggi yang diikuti oleh Gianmarco Tamberi asal Italia, Mutaz Essa Barshim dari Qatar, dan Maksim Nedasekau dari Belarusia.
Nedasekau yang gagal di lompatan 2,35 meter harus meraih medali perunggu. Menyisakan dua kandidat pemenang, yakni Barshim dan Tamberi.
Barshim dan Tamberi kala itu diminta untuk menaklukkan target 2,39 meter dan berakhir gagal. Namun, keduanya sama-sama berhasil melompati palang setinggi 2,37 meter.
Karena hasil yang seri, kedua atlet tersebut dipanggil menghadap officials dan diberikan pilihan untuk terus mencoba sampai ditemukan pemenangnya.
foto: Instagram/@mumtaz.barshim
Tak disangka, Barshim tiba-tiba bertanya, "Bisakah kami berdua mendapatkan dua medali emas?" katanya yang diikuti persetujuan Tamberi.
Pihak penyelenggara pun membolehkan hal tersebut sehingga keduanya diumumkan menempati posisi pertama. Perwakilan Qatar dan Italia sama-sama membawa pulang medali emas Olimpiade Tokyo. Tamberi merayakannya dengan memeluk Barshim dan berlari keliling lapangan.
foto: Instagram/@nosolohayfutbol
Dikutip brilio.net dari Today pada Rabu (4/8), ternyata Barshim dan Tamberi sudah saling mengenal sejak tahun 2010. Meski berbeda negara, namun keduanya cukup akrab saat bertemu di lapangan. Tamberi bahkan hadir di pernikahan Barshim pada tahun 2018 silam.
Yang tak banyak diketahui, Barshim dan Tamberi sempat mengalami cedera di pergelangan kakinya. Namun dengan kerja keras dan semangat yang membara, keduanya mampu keluar sebagai juara.
Recommended By Editor
- Korea protes resmi teriakan ganda putri China Chen Qing Chen
- Aksi pria nonton laga Greysia/Apriyani sambil pegang antena TV, kocak
- Aksi atlet loncat indah asik merajut di Olimpiade Tokyo jadi sorotan
- Medali Olimpiade Tokyo 2020 terbuat dari daur ulang ponsel bekas
- Kisah atlet transgender Laurel Hubbard di Olimpiade, begini aturannya
- Kisah di balik servis forehand Greysia Polii yang unik, semakin langka