Brilio.net - Jika seorang gamer serius bermain Arena of Valor (AoV) itu sih biasa. Tapi bagaimana jika yang bermain adalah Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora)? Nah ini baru luar biasa.
Pemandangan itulah yang terlihat disela-sela peresmian dimulainya turnamen esport untuk pelajar atau Youth National eSport Championship 2019 yang digelar di Aula Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Selasa, (29/1/2019).
Usai meresmikan turnamen ini, Imam bergabung bersama tim Evos beradu ketangkasan melawan tim GGWP. Nah serunya lagi, saat bertanding, Imam memilih karakter Wiro Sableng, superhero asli Indonesia. Sayangnya, permainan Imam tak berlangsung lama. Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini hanya bertahan sekitar 10 menit saja.
“Ngerasain gim ini deg-degan juga. Saya berpartner dengan sahabat-sahabat saya yang sudah lebih awal bermain gim ini. Tapi tentu Wiro Sableng telah berusaha dengan baik, sudah berjuang,” kelakar Imam.
Imam menjelaskan saat bermain sempat gelisah dan gugup. Sampai-sampai ia mendapat saran dari rekan setim yang duduk disebelahnya agar tetap tenang dalam bermain. “Pak tenang aja, ini bermain maka butuh rileks,” terang Imam mengulang saran dari salah satu anggota tim Evos.
Imam pun menjelaskan, untuk mencapai rileks maka dibutuhkan latihan dan fokus pemain, termasuk pendamping sebagai motivator. Karena itu ia menilai esport bukanlah sekadar hiburan bermain gim semata tapi para atlet diajarkan bagaimana menjaga diri, mulai dari kesehatan, kebugaran, termasuk asupan gizi. Begitu juga dengan psikologi dalam bermain sekaligus kerjasama tim dan terpenting sportifitas.
“Ini sesungguhnya esensi dari olahraga. Maka kalau ada yang mengatakan esport bukan olahraga, saya kira pandangan itu perlu diluruskan. Mereka ini bekerjasama dan harus menyiapkan fisik yang kuat,” terang Imam.
Oh iya, turnamen esport sekolah pertama dan terbesar di Indonesia ini merupakan kompetisi esport yang diinisiasi Garena, salah satu pengembang gim mobile terbesar di Asia Tenggara bekerjasama dengan Fruit Tea Sosro dan Sukro yang didukung Kemenpora. Dalam turnamen ini bakal dipertandingkan dua jenis gim yakni AoV dan Free Fire.
Kedua gim ini dipilih karena AoV dinobatkan sebagai Best Multiplayer Game di ajang International Mobile Gaming Award (IMGA) 2018 serta masuk sebagai salah satu cabang eksebisi di Asian Games 2018 lalu. Sementara Free Fire terpilih sebagai Google Play User’s Game Choice of 2018.
Nah turnamen ini sendiri merupakan rangkaian dari program Garena Goes to School, yaitu sebuah program pemberdayaan esport yang positif di antara pelajar di Indonesia. Turnamen ini bakal digelar di 22 kota di 11 Provinsi di mana 600 sekolah tingkat SMP dan SMA akan ikut bertanding. Diperkirakan turnamen ini akan melibatkan 5.000 tim dengan total 40 ribu pelajar yang akan bertanding dalam dua jenis gim tersebut.
“Garena telah menyelenggarakan berbagai event esport antarsekolah sejak 2017 yang menerapkan syarat nilai rapor dan beasiswa sebagai hadiah. Event esport ini diharapkan bisa ikut mencetak bibit unggul di sekolah maupun atlet esport,” ujar Project Manager Youth National eSport Championship 2019 dan Garena Goes to School, Wijaya Nugroho.
Nantinya, pemenang dari masing-masing sekolah akan lanjut ke pertandingan tingkat kota, regional, dan terakhir nasional untuk memperebutkan Piala Menpora pada September 2019.
Recommended By Editor
- Kompetisi kasta tertinggi Mobile Legends dimulai, lebih spektakuler
- 20 Game offline paling hits sepanjang masa
- Main game Arena of Valor, ini 7 momen seru yang bikin ketagihan
- Wiro Sableng jadi hero lokal pertama di AOV, begini review para gamers
- Cetak sejarah, Indonesia raih emas pertama di cabang eSports AG 2018