Brilio.net - Fakta menarik dan menggelitik terjadi di Grup A, Piala Asia 2019. Indonesia, Qatar dan UAE mengakhiri tiga pertandingan dalam fase grup dengan poin yang sama, yaitu enam.

Sesuai Tiebreakers, penentuan klasemen selanjutnya bisa dengan cara Head-To-Head, namun cara ini tidak bisa digunakan karena ketiga tim saling mengalahkan.

Selanjutnya klasemen akhir ditentukan dengan selisih gol ketiga tim, laga kontra China Taipei diabaikan. Namun, ketiganya memiliki selisih gol akhir yang sama, yaitu nol (0).

Karena selisih gol ketiganya masih sama, maka langkah selanjutnya menghitung jumlah gol yang dicetak untuk menentukan posisi akhir klasemen. Qatar (7-7) unggul jumlah gol yang dicetak dari Egy Mualana Vikri dkk (6-6) dan UEA (2-2). Maka Qatar dan Indonesia yang lolos ke babak selanjutnya.

Laga hidup mati itu sendiri berjalan menegangkan. Egy Maulana Vikri dkk sanggup membuat pertahanan UAE kewalahan di awal babak pertama.

Umpan silang, cepat dan akurat menjadi keunggulan Indonesia. Beberapa kali pemain UAE harus menjatuhkan penyerang Indonesia di luar kotak penalti. Puncaknya, kesalahan fatal bek belakang UAE dihukum tendangan keras kaki kanan Witan Sulaiman meluncur deras ke pojok kanan gawang yang dijaga Suhail Al Mutawa.

Di babak kedua, pendukung Indonesia dibuat ketar-ketir terutama setelah bek tengah Nurhidayat diganjar kartu merah usai menerima kuning kedua pada menit ke-53. Unggul jumlah pemain membuat UEA tampil menekan. Namun, mereka gagal menyamakan kedudukan. Skor 1-0 bertahan hingga akhir pertandingan.

Di tengah 30.000 penonton yang hadir di GBK, pemain Timnas U-19 Indonesia pun merayakan kemenangan yang sangat sensasional. Setelah menunggu 40 tahun lamanya, timnas Indonesia U-19 akhirnya berhasil melaju ke babak 8 besar Piala Asia U-19. Sedangkan, UAE harus gigit jari dan tersingkir.