Brilio.net - Upaya Brasil untuk merengkuh trofi Piala Dunia bakal diuji Meksiko dalam babak 16 besar, Senin (2/7) pukul 21.00 WIB. Melihat sejarah pertemuan di Piala Dunia, Brasil mendominasi atas Meksiko. Brasil pun difavoritkan bisa mengatasi Meksiko. Namun, sang pelatih Brasil, Tite menginstruksikan kepada timnya untuk membumi.

Performa Brasil cukup impresif ketika kualifikasi Piala Dunia Rusia zona Amerika Selatan. Mereka menang dalam 12 laga, imbang 5 pertandingan dan satu pertandingan berakhir kekalahan. Namun, saat Piala Dunia masuk putaran final, performa Brasil sedikit disangsikan. Mengingat hasil imbang lawan Swiss di laga perdana.

Tapi secara perlahan, Brasil mulai kembali pada bentuk terbaiknya. Tim beralias Selecao ini mencatatkan kemenangan cleansheet dalam dua laga di babak penyisihan grup. Mereka menang atas Kosta Rica 2-0. Kemudian menang dengan skor serupa 2-0 saat lawan Serbi di matchday terakhir grup E.

Namun demikian, pelatih Selecao, Tite, tetap berharap timnya membumi. Dia tahu banyak yang berharap pada Brasil dan meredam tekanan penggawa Brasil dengan berupaya melakukan yang terbaik.

"Harapan? Kami tidak hidup dengan harapan, kami hidup dengan kenyataan. (Kami hidup dengan) sebuah tim yang secara mental berurusan dengan tekanan, seimbang, cadangan yang digunakan saat momen-momen penting, kata Tite dilansir brilio.net dari Foxsportasia.

Di atas kertas, skuat Brasil memang lebih wah dibandingkan Meksiko. Sejarah juga mencatat bahwa Brasil lebih mendominasi. Dalam empat pertemuan terakhir mereka di Piala Dunia, Brasil menang tiga kali dan imbang sekali. Hebatnya lagi, Brasil belum pernah kebobolan gol dari Meksiko.

Namun Tite emoh anggap remeh lawannya. Bahkan ia menebar pujian pada tim berjuluk El Tri. Karena Tite tidak ingin nasibnya sama seperti Jerman.

"Mereka adalah rival kuat yang mengalahkan Jerman dan Korea. Mereka lolos dengan megorbankan Jerman. Bagi kami, masalahnya adalah untuk mengetahui karakter Meksiko sehingga kami dapat memahami target kami, ujar Tite.

Neymar boleh menjadi andalan dari Brasil. Namun, melihat laga terakhir justru Philippe Coutinho yang bersinar. Dan Meksiko perlu mewaspadai umpan-umpannya yang membelah pertahanan lawan. Pelatih Meksiko, Juan Carlos Osorio mengungkapkan bahwa bukan Neymar yang bisa menjadi pembeda bagi Brasil, tapi Coutinho

"Tidak ada yang meragukan bakat yang dimiliki Brazil dalam menyerang, dengan Willian, Douglas Costa, Neymar, tetapi saya pikir Coutinho membuat perbedaan karena dia adalah pemain yang bisa bermain di mana saja di lini tengah atau lebih jauh ke depan. Dia adalah pemain yang harus kami waspadai dan dia sangat penting untuk Brasil, lanjutnya.

Sementara itu Meksiko sempat memiliki harapan tinggi bisa melaju jauh di Piala Dunia setelah menumbangkan Jerman. Namun, mereka seperti kehilangan momentum setelah kekalahan 3-0 atas Swedia dalam matchday terakhir babak penyisihan grup.

Javier "Chicarito" Hernandez diharapkan memimpin lini untuk Meksiko. Apalagi ia terbiasa bermain di klub besar di Eropa seperti Manchester United, Bayer Leverkusen, dan Real Madrid. Sepertinya Brasil perlu mencari cara untuk meredam Chicarito.

Meksiko sendiri memiliki kutukan babak 16 besar Piala Dunia. Dalam enam Piala Dunia edisi terakhir, langkah Meksiko selalu mentok di babak 16 besar. Yang paling dramatis adalah kekalahan lawan Belanda. Setelah unggul 1-0, Meksiko kebobolan dua gol dalam menit-menit terakhir pada Piala Dunia 2014.