Brilio.net - Timnas Indonesia U-19 bakal melakoni laga perempat final Piala Asia U-19 2018 melawan juara bertahan Jepang pada Minggu (28/10) malam. Bertanding di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), skuat asuhan Indra Sjafri ini di atas kertas memang tidak diunggulkan. Namun begitu, Timnas U-19 tetap memiliki kans untuk menjegal Jepang.
Menekuk Chinesse Taipei pada laga perdananya dan bermain tanpa kebobolan melawan Uni Emirat Arab, Timnas U-19 membukukan 6 poin. Garuda Muda hanya sekali kalah melawan juara Grup A, Qatar dengan skor tipis 5-6.
Peluang kemenangan Timnas melawan Jepang ini disertai catatan rekor pertemuan yang tidak terlalu buruk. Tim Garuda tercatat pernah bertemu dengan Jepang sebanyak dua kali di Piala Asia U-19, dan sekali bertemu di kualifikasi Piala AFC 2010.
foto: Instagram/@pssi__fai
Tahun 1960, kedua tim bersua dalam duel perebutan tempat ketiga di Piala AFC. Dalam pertemuan ini, Garuda Muda harus mengakui keunggulan Jepang dengan skor tipis 2-3.
Kekalahan ini dibalas kontan oleh Timnas U-19 saat kembali berjumpa Jepang di fase grup Piala Asia U-19 setahun berselang. Indonesia berhasil menekuk Jepang dengan keunggulan tipis 2-1.
Duel terakhir kedua tim terjadi pada tahun 2010 di kualifikasi Piala AFC. Bertanding di Stadion Jalak Harupat, Indonesia tunduk di tangan Jepang dengan skor 0-7.
foto: Instagram/@pssi__fai
Sementara itu, laga perempat final besok menjadi duel ke-4 kedua tim di turnamen resmi. Pertandingan ini sekaligus menjadi momentum untuk menggoreskan sejarah bagi persepakbolaan Indonesia. Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, pelatih Indra Sjafri menyatakan optimismenya terhadap anak asuhnya.
"Iya, Sumpah Pemuda momentum yang tepat dan kami sudah menyampaikan kepada pemain. Kalau dahulu pemuda-pemudi berjuang untuk mermerdekakan bangsa, sekarang kita berjuang untuk memerdekakan sepak bola kita," ungkapnya.
Seandainya Timnas U-19 berhasil menumbangkan Jepang pada laga perempat final ini, maka Garuda Muda dipastikan lolos ke Piala Dunia U-10 yang akan digelar di Polandia. Pasalnya, jika berhasil menumbangkan Jepang, Indonesia akan lolos ke semifinal, yang menjadi syarat lolos ke Piala Dunia.
"Anak-anak sudah berjuang sangat keras untuk sampai di sini. Tidak ada alasan untuk tidak yakin," terang Indra Sjafri.
foto: Twitter/@pssi_org
Indra Sjafri mengklaim telah memahami kekuatan timnas Jepang. Ia sendiri sudah meracik strategi untuk meredam perlawan juara bertahan Piala Asia 2016, Jepang. "Saya tidak mewaspadai satu pemain, yang main bola itu 11 pemain. Jadi 11 pemain Jepang kami antisipasi," kata Indra.
Terkait bek sekaligus kapten, Nurhidayat yang bakal absen saat menghadapi Jepang, Indra mengaku tidak mempermasalahkan kondisi tersebut. Pasalnya pemain yang dibawa ke Piala AFC U-19 ini memiliki kemampuan yang sama. Khusus untuk posisi Nurhidayat, ada tiga pemain yang telah disiapkan.
Indonesia sejatinya pernah tampil di Piala U-20 Dunia pada tahun 1979. Kala kejuaraan remaja itu masih bernama Kejuaraan Remaja Dunia FIFA. Saat itu Indonesia yang dilatih Soetjipto Soentoro dapat berpartisipasi karena beberapa negara yang mengikuti Piala U-19 Asia tahun 1978 tidak bersedia tampil di kejuaraan tersebut.
Indonesia sendiri gagal melaju dari babak grup Kejuaraan Remaja Dunia setelah selalu kalah dari tiga pertandingan. Di antaranya ditaklukkan Argentina yang diperkuat Diego Maradona dengan skor 0-5.
Recommended By Editor
- 10 Pesona Zhadela Putri, pacar Asnawi Bahar bek andalan Timnas U-19
- Harga tiket laga Timnas U-19 vs Jepang, penjualan hanya via online
- 8 Alasan Timnas U-19 punya modal taklukkan Jepang di 8 besar Piala AFC
- 5 Fakta jelang Timnas U-19 vs Jepang, penentu tiket Piala Dunia U-20
- Jelang 8 besar, ini kata pelatih Jepang soal kekuatan Timnas U-19