Prestasi pencak silat dipolitisasi, ini 10 reaksi marah warganet

Brilio.net - Berbagai cabor unggulan di Asian Games yang ditargetkan Indonesia dapat mendulang medali emas sukses membuat pundi-pundi medali emas Merah-Putih bertambah. Hingga Selasa (28/8), Indonesia nyaman bertengger di peringkat empat klasemen sementara perolehan medali dengan 24 emas, 19 perak dan 29 perunggu.

Pencapaian tersebut menjadi prestasi terbaik bagi Indonesia selama keikutsertaannya dalam gelaran Asian Games sejak 1962. Salah satu cabor yang menyumbang emas terbanyak bagi Indonesia adalah pencak silat, 8 emas dan 1 perunggu.

Ya, tim pencak silat Indonesia berhasil menyapu bersih perolehan medali emas pada partai final di delapan nomor berbeda pada Senin (27/8). Namun sayang, kesuksesan tim pencak silat Indonesia tersebut justru dimanfaatkan segelintir orang untuk kepentingan politik.

Hal tersebut dipicu lantaran posisi Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), yang sekaligus calon presiden pada Pilpres 2019 mendatang. Beberapa pihak beranggapan bahwa keberhasilan tim pencak silat di klaim karena andil besar Prabowo. Pernyataan-pernyataan beberapa pihak tersebutpun mendulang beragam reaksi dari warganet.

Banyak warganet yang marah lantaran keberhasilan pencak silat dimanfaatkan untuk kepentingan politik, sehingga melupakan prestasi sang atlet itu sendiri. Dilansir brilio.net dari berbagai akun, Selasa (28/8), berikut 10 reaksi warganet tentang prestasi pencak silat yang dibawa ke politik.

1. Tak hanya pendukung Prabowo, pendukung Jokowi juga mengklaim keberhasilan Asian Games karena peran satu pihak.

2. Pencak silat memang sudah berprestasi sejak dulu, siapapun ketuanya.

3. Warganet kan memang gitu.

4. Intinya, keberhasilan pencak silat adalah usaha bersama.

5. Kalau sudah kayak gini, jadi nggak bisa nikmatin Asian Games-nya kan?

6. Mbah Marno sa ae deh.

7. Karena prestasi atlet, prestasi Indonesia.

8. Ya, para atlet yang sudah berjuang sampai titik darah penghabisan adalah aktor utamanya.

9. Ya gini deh, kalau ketua-ketuanya politikus semua.

10. Semua aja dipolitisi.