Brilio.net - Federasi sepak bola Bahrain (BFA) baru-baru ini bikin heboh dengan mengeluarkan sebuah pernyataan resmi. Salah satu isi pernyataan tersebut adalah tuntutan mereka yang meminta pertandingan kedua melawan Timnas Indonesia nanti digelar di tempat normal dan bukannya di SUGBK (Stadion Utama Gelora Bung Karno), Jakarta.

Pekan lalu, Timnas Indonesia berhadapan dengan Timnas Bahrain di matchday tiga grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan yang diadakan di Stadion Nasional Bahrain, Riffa. Di laga ini, Timnas Indonesia ditahan imbang oleh tuan rumah Bahrain dengan skor 2-2.

Skor imbang di akhir laga ini memantik reaksi keras dari para pendukung Timnas Indonesia. Pasalnya wasit yang memimpin jalannya pertandingan, Ahmed Al-Kaf dinilai berpihak pada Bahrain dan membuat sejumlah keputusan merugikan Skuad Garuda.

Bahrain tolak main di Indonesia Instagram

foto: Instagram/@bahrainfa

Fans Garuda pun tak tinggal diam. Fans Garuda pun memberondong komentar kecaman di berbagai kanal di media sosial, terutama ke ke akun personal pemain, official BFA, akun wasit, akun suporter Bahrain. Menanggapi hal tersebut, dilansir brilio.net pada Kamis (17/10), melalui akun media sosial Instagram @bahrainfa, BFA pun mengutuk aksi serangan digital yang dilakukan warganet Indonesia kepada pihak mereka.

Mereka menilai apa yang dilakukan warganet Indonesia itu tindakan tidak terpuji dan melanggar asas sportivitas. Apalagi mereka mengklaim mendapatkan banyak sekali ancaman pembunuhan terhadap para pemain mereka.

Dalam pernyataan resmi mereka, BFA juga menuntut AFC (Konfederasi Sepak Bola Asia) untuk memindahkan lokasi pertandingan Timnas Indonesia vs Bahrain.

Pertandingan antara Indonesia dan Bahrain dijadwalkan kembali berlangsung pada 25 Maret 2025 di Stadion Gelora Bung Karno untuk matchday kedelapan Grup C pada putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Namun, BFA meminta pertandingan ini tidak digelar di SUGBK melainkan dipindah ke tempat netral. Hal ini disebabkan mereka khawatir mendapatkan ancaman keamanan dari oknum suporter Indonesia, sehingga mereka meminta laga ini dipindahkan.

Respons PSSI.

Bahrain tolak main di Indonesia Instagram

foto: Instagram/@bahrainfa

Menanggapi hal ini, pihak PSSI berencana untuk mengirimkan surat kepada AFC guna mempertahankan status sebagai tuan rumah melawan Bahrain. PSSI juga menyatakan komitmen untuk menjamin keamanan bagi tim lawan selama pertandingan berlangsung.

Anggota Komite Eksekutif PSSI Arya Sinulingga pun menekankan bahwa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang ramah terhadap tamu. Dengan demikian, PSSI akan berusaha menciptakan suasana nyaman bagi semua pihak yang terlibat.

Mengenai interaksi di media sosial, Arya menyadari bahwa warganet Indonesia seringkali aktif berkomentar. Meskipun terkadang komentar tersebut bisa ramai, ia percaya bahwa masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah orang-orang yang ramah dan baik. PSSI berupaya untuk menciptakan pengalaman positif bagi semua pihak yang terlibat dalam acara ini.

"Kami akan membuat surat ke AFC untuk menyatakan bahwa pertandingan supaya fair tetap di Jakarta karena sebelumnya kan bertanding di Bahrain," ujar Arya pada pernyataannya pada awak media.

"Yang kedua, kami juga akan memberitahu bahwa kami akan menjamin keamanan dan kenyamanan bagi tamu seperti Bahrain, karena bangsa kita ini bangsa yang ramah terhadap tamu," lanjut Arya.

"Jadi kami pasti membuat kenyamanan bagi mereka. Soal di media sosial, namanya kadang-kadang memang netizen indonesia itu ramai, tapi sebenarnya mereka ramah dan baik-baik," jelasnya.

Aturan AFC dan contoh kasus.

Bahrain tolak main di Indonesia Instagram

foto: Instagram/@bahrainfa

Tuntutan BFA ini membuat publik bertanya-tanya. Apakah AFC akan mengabulkan tuntutan tersebut, atau malah mendiskualifikasi Bahrain akibat tak mengikuti aturan kandang-tandang dari gelaran Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia?

Bisa jadi, Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) menganggap Timnas Bahrain mundur dari Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia jika menolak main di Indonesia. Hal ini diasumsikan jika berkaca pada kasus yang baru-baru ini juga terjadi di sepakbola Asia.

Sebelumnya, AFC menganggap klub asal India, Mohun Bagan, mundur dari AFC Champions League 2 2024-2025 karena menolak bermain di Iran. Mohun Bagan enggan berangkat ke Iran untuk menghadapi klub setempat, Tractor SC, karena khawatir dengan keselamatan para pemainnya. Sekadar diketahui, laga Tractor SC vs Mohun Bagan sedianya digelar pada 3 Oktober 2024.

Laga itu digelar hanya satu hari dari Iran yang mengirimkan puluhan rudal ke Israel. Mohun Bagan khawatir ketika mereka bermain di Iran, Israel melakukan serangan balasan.

“Mohun Bagan dianggap mengundurkan diri dari AFC Champions League 2. Semua pertandingan yang dimainkan Mohun Bagan dianggap batal demi hukum,” tulis pernyataan resmi AFC pada awal pekan lalu.

“Untuk menghindari kesalahan, semua poin dan gol yang telah dicetak Mohun Bagan dihapuskan,” lanjut pernyataan di atas.

Nah, apakah AFC nanti juga menganggap Timnas Bahrain mengundurkan diri dari Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Menginat BFA meminta laga digelar di luar Indonesia karena alasan keamanan. Mereka khawatir dengan keselamatan para pemainnya yang mendapatkan sejumlah ancaman dari warganet Indonesia usai laga matchday ketiga Grup C yang mempertemukan Bahrain vs Timnas Indonesia, Kamis 10 Oktober 2024 malam WIB.