Brilio.net - Keluarga adalah 'rumah' paling nyaman bagi masing-masing orang. Orang-orang yang punya tautan kekerabatanlah yang paling peduli pada apa pun yang kamu alami dalam hidup. Untuk itu, nuansa keluarga harus dibuat senyaman mungkin, agar setiap orang benar-benar merasa mendapatkan kebahagiaan yang tiada duanya.

Kebahagiaan tidak ujug-ujug hadir melingkupi sebuah keluarga. Butuh usaha untuk membangunnya, yang dimotori oleh kepala keluarga dan partisipasi semua anggota keluarga. Langkah awal dari semua ini adalah komunikasi yang baik.

Nah, 15 kebiasaan ini terlihat sederhana namun tak disangka merupakan kunci membangun keluarga bahagia. Apa saja sih? Lihat sendiri di bawah ini, seperti dirangkum brilio.net dari Health.com, Sabtu (11/6).


1. Membuat misi.

Tak berbeda dengan organisasi atau perusahaan yang membuat misi sebagai cara untuk memperjelas visi, keluarga pun demikian. Misalnya untuk mengajarkan nilai-nilai pada anak-anak, menjadikan satu sama lain menjadi semakin dekat, dan lain sebagainya. Dalam hal ini, semua anggota keluarga harus turut berperan.


2. Berlibur ke tempat bersejarah keluarga.

Tempat di mana ayah dan ibu bertemu, atau kediaman masa kecil keduanya dapat mempererat kedekatan antar anggota keluarga. "Mendatangi tempat bersejarah keluarga dapat mempererat hubungan," kata ahli parenting Amy Goyer.

Bahkan lebih baik jika memungkinkan untuk mengundang nenek dan kakek untuk berlibur bersama. Mereka adalah sosok penting dalam keluarga.


3. Dekatkan anak-anak yang  dengan kakek-nenek.

Pastikan dua generasi memiliki banyak waktu untuk saling mengunjungi dan bicara. "Koneksi antar generasi memiliki manfaat jangka panjang baik bagi kakek-nenek, orangtua, maupun anak-anak," tegas Tingle.

Salah satu caranya adalah dengan membiarkan anak-anak berbincang dengan kakek-nenek mereka. Anak-anak akan menyukai kisah-kisah tentang mereka sendiri dari kakek-neneknya.

"Berbagi cerita seputar keluarga dengan cucu merupakan tradisi keluarga yang memberikan rasa terhubung antar generasi," kata Carroll Tingle, pakar keluarga dari University of Alabama.


4. Adakan pertemuan keluarga rutin.

Pertemuan keluarga dapat dijadwalkan secara rutin seperti makan bersama setiap malam minggu. Pembicaraan dapat seputar aktivitas seminggu terakhir, jadwal yang akan datang atau masalah yang dihadapi anak di sekolah.


5. Mereka aktivitas khusus bersama.

Membangun rutinitas di mana semua anggota keluarga terlibat penting dilakukan. Semisal menonton film bersama, pergi ke pasar bersama atau memasak bersama. Interaksi yang kuat dapat mendekatkan satu sama lain.


6. Sering berterima kasih satu sama lain.

Ini dapat membangun perasaan menghargai satu sama lain. Contohnya ketika anak membersihkan meja makan tanpa diminta, mengepel lantai dan lain sebagainya.

Sebuah studi menemukan bahwa anak-anak yang menulis surat ucapan terima kasih dapat menjadikannya lebih bahagia. Penelitian lain menunjukkan bahwa bersyukur pada umumnya dapat membuat kita tidak hanya bahagia, tapi juga menyehatkan.


7. Bersama-sama terlibat dalam kegiatan masyarakat.

Menjadi relawan adalah bentuk syukur dalam tindakan atau ungkapkan terima kasih dengan melakukan sesuatu yang positif untuk orang lain. Waktu yang dihabiskan dalam melayani orang lain mengajarkan nilai-nilai empati.


8. Menyisihkan waktu untuk bersama anak satu per satu.

Waktu yang dihabiskan bersama seluruh anggota keluarga adalah penting, tapi menghabiskan waktu dengan masing-masing anak-anak secara individual tak kalah penting.

Setiap anak punya keunikan dan perlu arahan yang berbeda satu sama lain. Orangtua dapat memilih hari-hari tertentu dalam seminggu untuk menghabiskan waktu khusus dengan masing-masing anak-anak, baik di rumah atau di luar rumah. Orangtua juga dapat menghabiskan waktu sebelum tidur dengan masing-masing anak secara terpisah.


Ternyata memang simpel kan, caranya? Cek tips selanjutnya, nomor 12 dan 13 tips yang sangat masuk akal.. KLIK NEXT

2 dari 2 halaman




9. Menetapkan jam tidur rutin.

Sebuah studi menemukan bahwa bayi dan balita yang memiliki rutinitas tidur yang konsisten memiliki kualitas tidur yang lebih baik dan bangun lebih sering daripada mereka yang tidak memiliki jam tidur rutin. Anak-anak yang tak tidur pada waktu yang sama setiap malam memiliki masalah perilaku daripada mereka yang tidak memiliki waktu tidur yang teratur.


10. Memiliki daftar kegiatan masing-masing anggota keluarga.

Ini mendorong komunikasi dan membuat semuanya terorganisir. Perlu diperhatikan konsistensinya agar tidak mengganggu jadwal agenda yang lain, semisal jika ingin mengadakan agenda keluarga.


11. Membuat daftar tugas masing-masing anggota keluarga.

Masing-masing anggota keluarga harus tahu tugas apa yang harus dilaksanakan. Anak-anak perlu dilibatkan dalam membuat aturan rumah sehingga mereka memiliki pilihan untuk melaksanakan tanggung jawab yang mana. Misalnya membersihkan meja setelah makan malam, membuang sampah dan lain sebagainya.


12. Tertawa bersama.

Menceritakan lelucon, menonton film lucu dan yang serupa dapat meningkatkan mood, meningkatkan sistem kekebalan tubuh kita dan meningkatkan kesehatan jantung. Lelucon pribadi, selama tidak sampai merendahkan, bisa menjadi cara lain untuk membina hubungan erat dalam keluarga.


13. Makan malam bersama.

Keluarga yang makan malam bersama lebih sehat dan lebih bahagia. Dari waktu makan keluarga ini anak-anak diajarkan untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri dengan cara mengontrol porsi mereka. Jika ada kerenggangan akan tampak dan dapat segera diatasi.


14. Mendorong anak-anak terbuka.

Sependiam-pendiamnya seorang anak, selalu ada hal yang perlu dibicarakan. Ini adalah bentuk kepedulian orangtua terhadap anak yang secara tidak langsung menyatakan bahwa "Kami (orangtua) selalu ada untukmu".


15. Mengadakan komunikasi secara konsisten.

Komunikasi yang terbuka telah terbukti bermanfaat bagi anak-anak untuk belajar mengekspresikan diri dan memecahkan masalah. Mengadakan komunikasi pada waktu tetap semisal saat sarapan baik dilakukan. Pastikan semua anggota keluarga memiliki kesempatan berbicara dan menyimak secara aktif.


16. Memanfaatkan teknologi.

Teknologi bisa membantu untuk tetap terhubung. Banyak hal lain yang bisa diambil dari kemajuan teknologi semisal tips-tips parenting, dan lain sebagainya.