9 Potret ibu & anak yang terkena virus zika ini penuh haru

Brilio.net - Ancaman virus zika telah menimbulkan kekhawatiran bagi penduduk bumi. Virus yang memiliki gejala mirip dengan demam berdarah ini diyakini menyebabkan microcephaly, yakni bayi lahir dengan ukuran kepala dan otak yang kecil atau abnormal.

Kabar terakhir menyebutkan, penyebaran virus yang ditularkan oleh gigitan nyamuk ini semakin meluas. Oktober ini, di Singapura dilaporkan ratusan orang terjangkit virus zika. Sementara itu, Thailand gempar oleh temuan kasus bayi lahir dengan kondisi microcephaly yang diakibatkan oleh virus zika.

Hal ini kemudian membuat fotografer bernama Felipe Dana merasa terketuk. Lewat keahliannya, ia lantas mengabadikan beberapa foto keluarga yang telah terkena virus zika di Brasil. Dan berikut 9 fotonya seperti yang brilio.net lansir dari laman Theguardian, Kamis (27/10). Penuh haru!


1. Rosana Alves menggendong anaknya dengan penuh kasih sayang. Rosana meninggalkan pekerjaan untuk mengurus Luana, anaknya, yang dilengkapi dengan alat yang dirancang khusus untuk membantu posisi kakinya.

2. Tatiane do Nascimento dengan anaknya, Willamis Silva. Sang anak mengalami masalah menelan dan berat badan, sehingga harus menggunakan tabung makan.

3. Rosilene Ferreira bersama anaknya yang berusia satu tahun, Arthur Conceicao.

4. Ellison Campos mencium adiknya yang berusia satu tahun, José Wesley Campos.

5. Vanessa dos Santos berpose dengan anaknya, Enzo. Enzo memiliki kondisi yang baik, tetapi ia harus minum obat dua kali sehari untuk mengendalikan kejang dan masih memiliki kesulitan dengan gerakan.

6. Daniele Ferreira dos Santos tampak tersenyum bersama anaknya, Juan Pedro.

7. Diana Felix dan Carlos Alberto Dias, berpose dengan anak mereka, Ezequiel. Dias berhenti bekerja untuk membantu perawatan Felix dan keempat anak mereka. Kadang-kadang ia menemani Ezequiel untuk sesi terapi.

8. Jusikelly da Silva memeluk putrinya, Luhandra. Silva mengaku sempat putus asa ketika anaknya kejang-kejang dan tak bergerak.

9. Angelica Pereira mencium putrinya Luiza. Angelica merasa pemerintah sering lupa dengan keadaan para anak-anak berkebutuhan khusus.