Brilio.net - Pasangan muda biasanya sangat hati-hati dalam mengelola keluarga. Mereka penuh pertimbangan dalam berbagai aspek rumah tangga. Di antaranya soal makanan, pendidikan, dan merawat anak-anaknya.
Nah, salah satu yang ramai diperdebatkan di media sosial adalah cara menggendong bayi. Ada yang mengatakan menggendong bayi dengan alat gendong modern lebih aman. Sementara lainnya menilai menggendong dengan kain batik alias selendang berbahaya bagai perkembangan tulang anak. Bahkan, ada yang menuding jika bayi digendong dengan cara tradisional pakai kain batik maka kakinya akan membentuk hurup 'O'.
Trainee Babywearing Consultant dari School of Babywearing Inggris, Inggrid Damayanty Thomas yang juga pengasuh fanpage Mama's Journey menyatakan memang banyak anggapan negatif soal menggendong bayi dengan kain batik. Sebab, cara menggendong yang umumnya dilakukan orang Indonesia untuk bayi yang belum bisa duduk adalah dengan posisi craddle carry atau dibaringkan.
"Hal tersebut tidak optimal. Mengapa demikian? Kurang bagus untuk sirkulasi pernafasan bayi (apalagi jika kainnya ditutup sampai kepala), meningkatkan resiko asphyxia (terhambatnya jalur pernafasan karena dagu bayi tertekuk ke arah dada), kaki bayi dirapatkan, tidak aman untuk ligamen bayi dan memperburuk kondisi bayi dengan hip dysplasia, neck pain (pegal leher) bagi penggendong, tidak bisa handsfree karena satu tangan harus selalu menahan kepala bayi, dan bahaya bagian tubuh bayi terbentur," katanya.
Menurut, posisi gendong upright (tegak) dengan kaki bayi membentuk M-Shape merupakan posisi optimal untuk mendukung perkembangan tulang punggung dan pinggul bayi. Sebab bayi yang sehat tidak terlahir dengan tulang punggung yang lurus. Lihat saja ketika mereka tidur atau diangkat saat akan digendong. Posisi kakinya pasti mengangkang.
"Memang posisi alaminya seperti itu. Gunanya mengangkang sebagai upaya agar tulang punggungnya tetap dalam posisi curve dan agar pangkal tulang paha tetap pada soketnya, sebab di bawah usia satu tahun, tulangnya masih berupa tulang rawan (cartilage)," terangnya.
Lanjut dia, sebagai catatan bayi di bawah usia 4 bulan digendong depan dengan posisi upright di tengah agar bayi bisa bersandar di dada penggendong. Di atas usia 4 bulan dan lehernya sudah kuat, bisa mulai gendong samping atau hip carry.
Berikut langkah-langkah menggendong dengan kain batik:
1. Persiapkan kainbatik atau selendang jarik panjang 2-3 meter.
2. Ingat panduan aman menggendong MP3 (Melihat, Menicum, Mendekap aman, Pakaian nyaman, Pernafasan aman, Punggung tertopang).
3. Selalu cek kondisi kain sebelum digunakan. Jahitan oke, ada sobek/tidak, dan ada sisi tajam/tidak.
4. Latihan terlebih dahulu menggunakan boneka atau bantal kecil.
5. Bayi di bawah usia 3 bulan, posisikan di depan dada penggendong. Apabila leher bayi sudah kuat dan usianya 4 bulan ke atas, bisa diposisikan di samping (hip carry).
Nah, berikut video tutorial selengkapnya cara menggendong bayi dengan kain batik dari mama's journey dikutip brilio.net, Selasa (25/7):
Recommended By Editor
- 4 Nazar unik aktor/aktris saat filmnya tembus jutaan penonton
- 10 Nisan dengan bentuk nggak biasa, anti mainstream banget
- 10 Desain bangunan ini uniknya kebangetan, ada yang dari 'semangka'
- 11 Lifehack kap lampu dari barang bekas, kamu pasti bisa bikin
- Peta karya 12 anak ini, bikin kita tahu cara mereka memandang dunia