Brilio.net - Dikaruniai seorang buah hati adalah dambaan bagi setiap ibu. Begitu juga dengan polisi perempuan di Argentina, Amelia Bannana. Meski, ia melahirkan dalam keadaan koma. Hal tersebut bahkan dianggap keluarga Anna sebagai keajaiban.

Dikutip brilio.net dari The Sun, Sabtu (29/4), Amelia melahirkan kurang dari 6 bulan setelah mengandung dalam keadaan koma akibat kecelakaan yang dialaminya saat mengendarai mobil bersama suaminya yang juga polisi. Akibat insiden tersebut Amelia mengalami patah tulang tengkorak yang mengakibatkan bekunya darah di otak.

melahirkan pas koma  2017 thesun.co.uk

Saat berada di rumah sakit dalam keadaan koma, anak Amelia lahir di malam Natal pada usia kehamilan 34 minggu dengan berat badan 1,8 kg. Beruntungnya, bayi yang diberi nama Santino tersebut lahir dengan sehat dan selamat.

Adik Amelia, Norma beserta kerabatnya selalu membawa si kecil Santino setiap malam ke rumah sakit di Posadas. Mereka ingin mendekatkan Amelia dengan sang bayi. Saudara laki-laki Amelia, Caesar, menjelaskan momen yang tak terlupakan di mana adiknya tiba-tiba bangun kembali.

melahirkan pas koma  2017 thesun.co.uk

"Hari itu kami mendengar di sana dalam kesunyian, sementara kami memberi Santino botol, kami mendengar suara rendah, kami mendengar 'ya', 'iya'," kenangnya.

"Untuk menguatkan jika dia mendengarkan saya, saya katakan kepadanya, 'Amelia, jika kamu mengerti saya, julurkan lidahmu.' Dan dia menjulurkan lidahnya. Ini adalah perubahan yang sangat revolusioner. Santino tidur di badan Amelia, memeluknya," imbuh Caesar.

Para dokter mengatakan bahwa Amelia telah menantang semua logika ilmiah, bahwa kasusnya benar-benar sebuah keajaiban. Bahkan menurut fisioterapis yang mengawasi rehabilitasi dirinya, Roberto Gisin, Amelia membaik dengan cepat.

melahirkan pas koma  2017 thesun.co.uk

"Awalnya dia hanya bilang 'ya' dan 'tidak', sekarang dia sudah berhasil menjawab pertanyaan dan mengerti perintahnya," katanya kepada El Pais.

Dr. Gisin mengatakan bahwa Amelia sudah bisa berbalik sendiri, menggerakkan keempat tungkai di tubuhnya dan dia yakin bahwa jika tidak ada kemunduran yang akan dia jalani dalam beberapa bulan ini.

"Dia terus mengejutkan kita. Kami berharap pada titik tertentu, kita akan bisa melihatnya berjalan memegang tangan anaknya," kata ahli bedah saraf Marcelo Ferreira.