Brilio.net - Bekerja adalah salah satu cara orang untuk bisa berpenghasilan. Tak jarang terkadang mereka rela banting tulang untuk memenuhi semua kebutuhan hidup. Tingkat kebutuhan seseorang terhadap lapangan kerja kian meningkat. Sehingga tak heran jika tingkat ketersediaan lapangan pekerjaan tak sebanding dengan jumlah peminatnya.
Jika membicarakan pekerjaan, maka yang dilihat lainnya adalah waktu yang dibutuhkan dalam bekerja. Rata-rata, tempat kerja di Indonesia menerapkan office hour yang dimulai dari pukul delapan atau sembilan pagi, dan berakhir pada pukul lima atau enam sore. Belum lagi jika pekerjaan belum terselesaikan, maka lembur akan menjadi pilihan para pekerja.
Sistem seperti ini tak sedikit membuat orang merasa jenuh. Bagaimana tidak, rata-rata penduduk Indonesia bekerja 40 jam dalam seminggu. Namun di sejumlah negara, jam kerja yang ditetapkan relatif lebih singkat.
Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa jam kerja yang relatif lebih sedikit, justru dianggap lebih produktif. Hal ini dikarenakan manusia hanya bisa berkonsentrasi dengan pekerjaan kurang lebih empat hingga 5 jam. Selebihnya otak manusia akan merasa lelah, ini dapat menyebabkan performa tidak maksimal.
Beberapa negara ini menerapkan aturan dengan jam kerja relatif lebih singkat, Bahkan hanya 33 jam dalam seminggu. Negara mana saja itu? berikut ulasannya yang dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Minggu (30/12)
1. Italia
foto: iamexpat.nl
Di Italia, orang hanya membutuhkan waktu 36 jam kerja dalam seminggu. Jika dihitung mereka hanya menghabiskan waktu 5,1 jam dalam sehari. Waktu yang cukup singkat bukan? Negara ini juga membebaskan pada pekerja untuk membagi jam kerjanya.
2. Australia
foto: dailymail.co.uk
Sama halnya dengan Italia, Australia juga menerapkan jam kerja yang relatif singkat, yakni 36 jam dalam seminggu, jadi pekerja hanya berkutat dengan pekerjaannya selama 5,1 jam dalam sehari. Peraturan itu juga diimbangi dengan hak pekerja untuk mendapatkan hari libur dan pesangon.
3. Swedia
foto: travelaway.me
Sistem kerja di Swedia didorong atas hasil kesepakatan dengan serikat buruh. Mereka merundingkan bersama mengenai jam kerja yang akan ditetapkan. Dalam seminggu mereka hanya menghabiskan 36 jam dalam seminggu, seharinya hanya 5,1 jam dalam sehari. Waktu kerja yang lebih fleksibel ini didominasi oleh pekerja wanita.
4. Belgia
foto: worldnomads.com
Belgia merupakan negara di mana pekerjanya bisa bertahan dalam satu profesi, alias tidak sering berpindah-pindah pekerjaan. Dalam seminggu, mereka hanya menghabsikan 35 jam, jadi seharinya hanya 5 jam sehari. Pemerintah juga memberikan kebijakan kepada para pekerja untuk beristirahat selama satu tahun, meski beristirahat, pekerja tetap diberikan tunjangan dari pemerintah.
5. Swiss
foto: swissinfo.ch
Jam kerja di negara ini sama halnya dengan Belgia, yakni 35 jam dalam seminggu. Namun negara ini dianggap sebagai negara paling menyenangkan di dunia. Hal ini dasari dari para pekerja yang hanya memiliki jam kerja kurang dari 155 jam pertahunnya. Bahkan sekitar sepertiga dari mereka memiliki pekerjaan paruh waktu. Gimana nih menurut kamu? Berminat untuk tinggal di Swiss?
6. Jerman
foto: energytransition.org
Jerman memiliki kebijakan di mana pekerja dibebaskan dalam membagi waktu kerja mereka. Hal ini ternyata sangat ampuh dan Jerman berhasil mengurangi angka pengangguran, bahkan lebih rendah jika dibandingkan dengan Amerika Serikat. Jam kerja di Jerman hanya 35 jam dalam seminggu.
7. Irlandia
foto: kids.nationalgeographic.com
Irlandia memiliki jam kerja lebih singkat dibandingkan negara di atas, di sini pekerja hanya menghabiskan 34 jam dalam seminggu, yakni hanya 4,8 jam sehari. Alasan dari jam kerja yang begitu singkat ini karena mayoritas penduduk Irlandia beralih menjadi pekerja pertanian.
8. Norwegia
foto: worldtravelguide.net
Di Norwegia para pekerja diberikan 21 hari untuk liburan pertahunnya. Namun jika pekerja ingin mengajukan libur untuk memberikan waktu untuk anak-anaknya itu masih diperbolehkan. Bahkan jika mereka mengajukan cuti hamil, maka akan diberikan waktu libur hingga 43 minggu. Untuk jam kerja 33 jam perminggu, jadi hanya 4,7 jam dalam sehari.
9. Denmark
foto: independent.co.uk
Denmark juga memiliki jam kerja yang cukup singkat, yakni 33 jam dalam seminggu. Jadwal bekerja di negara ini cukup fleksibel dan dengan masa cuti yang sangat cukup pula. Dengan jam kerja yang hanya 33 jam dalam seminggu, para pekerja juga masih diberikan libur selama lima minggu pertahunnya.
10. Belanda
foto: tripsavvy.com
Belandalah yang memiliki jam kerja paling singkat di dunia. Para pekerja hanya menghabiskan waktunya untuk berkutat dengan pekerjaan hanya 29 jam dalam seminggu, jadi hanya 4,1 jam dalam sehari.
Uniknya lagi negara ini mayoritas pekerjanya hanya bekerja empat hari dalam seminggu. Belum lagi para pekerja diberikan hak penuh atas hari liburnya.
Recommended By Editor
- 3 Tips untuk anak muda yang ingin sukses berkarya di bidang fashion
- 4 Masalah mengatur keuangan yang dianggap sulit oleh perempuan
- Calon pengusaha jangan lewatkan seminar bisnis ini, bisa 'panen' ilmu
- Selain menabung, ini alasan kenapa anak muda harus paham investasi
- Memahami perkembangan bisnis Indonesia di Business Challenge 2019