Brilio.net - Saham kini jadi salah satu produk finansial yang diminati banyak orang. Sayangnya, masih banyak yang belum tahu akan aneka hal teknis dalam berinvestasi saham. Padahal, hal teknis ini sangat penting dalam memahami emiten saham yang diminati.
Ketika ingin mencoba menanamkan dana atau modal maka istilah-istilah dalam saham pun harus dimengerti serta dipahami dengan baik. Patut diketahui, istilah-istilah pada saham ini bukan sekadar menimbulkan kesan keren belaka.
Istilah-istilah ini nantinya akan memudahkan komunikasi antara pihak-pihak yang berkaitan di dalam pasar modal, serta proses transaksi (jual-beli) saham. Jika istilah-istilah pentingnya saja kamu tidak kenal, lalu bagaimana bisa cuan bermain saham?
Nah, makanya yuk kenali istilah teknis penting dalam saham yang brilio.net himpun dari berbagai sumber, Kamis (14/7).
1. Bursa efek.
foto: shutterstock.com
Bursa efek atau bursa saham merupakan pasar yang mempertemukan antara penjual dengan pembeli. Biasanya istilah pasar ini digunakan untuk perdagangan tradisional dan konvensional yang melibatkan produk secara langsung. Sedangkan kata bursa biasa digunakan dalam perdagangan yang tidak menjual produk secara fisik.
Secara garis besar yang diperjualbelikan di bursa efek adalah saham atau stocks yang merupakan bukti kepemilikan perusahaan seseorang karena telah menyetor penyertaan modal. Dalam hal ini, pemegang saham berhak atas bagian laba sebanding dengan persentase modal yang ia setorkan terhadap modal perusahaan seluruhnya.
2. Sekuritas.
foto: shutterstock.com
Di dunia bisnis, pengertian sekuritas adalah instrumen keuangan dengan nilai tertentu yang mencerminkan kepemilikan seseorang atau badan usaha atas suatu aset. Istilah alternatif dari sekuritas adalah efek. Kepemilikan sekuritas atau efek wajib menghasilkan return bagi pemiliknya, sesuai persentase kepemilikan atas aset.
Sama seperti aset, sekuritas merupakan obyek yang dapat dengan mudah dipindahtangankan melalui transaksi jual beli. Bedanya, sekuritas hanya dapat diperjual-belikan melalui pasar atau perusahaan efek.
3. Rekening Dana Nasabah (RDN).
foto: shutterstock.com
Imbangi pemahaman tentang investasi dengan istilah-istilah di dalamnya, salah satunya yakni Rekening Dana Nasabah (RDN). Secara umum fungsi RDN tidak jauh berbeda seperti rekening pada umumnya. RDN ini menjadi ‘tempat penampungan’ untuk keperluan transaksi jual beli di pasar modal.
RDN akan dibuka oleh Perantara Pedagang Efek atau pihak lain yang ditunjuk sesuai peraturan yang berlaku dan wajib dimiliki setiap orang yang ingin bertransaksi di pasar modal. Jika menjadi nasabah RDN, maka bisa memonitor saldo secara langsung karena pencatatan dana Nasabah di Bank terpisah dengan pencatatan dana di Perusahaan Efek. Poin plus-nya lagi, setiap bulan akan dikirimkan mutasi rekening melalui rekening koran elektronik (e–Statement).
Hanya saja, membuka RDN tidak bisa di sembarang bank. Hanya bank-bank tertentu saja yang dapat memfasilitasinya. Membuka akun RDN kini semudah menghitung 1,2,3. Tidak percaya?
Yuk kenalan dengan pembukaan akun RDN di BRI.
foto: BRI
Cukup melakukan pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) BRI di tahun 2022 melalui brights.co.id. Maka bisa dengan mudah dapatkan promo cashback senilai Rp100 ribu untuk pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN) BRI di tahun 2022, bertransaksi minimal Rp 1 juta melalui aplikasi Brights, serta membuka BRI Digital Saving.
Ingin cuan mulai dari sekarang? Informasi lengkapnya bisa kamu temukan di sini.
5. Dividen.
foto: shutterstock.com
Dividen merupakan bagian keuntungan perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividen yang akan dibagikan diusulkan dewan direksi perusahaan dan disetujui di dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Sederhananya, dividen adalah hak atau jatah dari perusahaan yang mendapatkan keuntungan kepada pihak yang menjadi investor atau pemegang saham.
5. Initial Public Offering (IPO)
foto: shutterstock.com
Initial Public Offering (IPO) di Pasar Modal Indonesia, IPO atau penawaran umum ini adalah istilah di mana suatu perusahaan atau emiten menawarkan dan menjual efek-efek yang diterbitkannya dalam bentuk saham kepada masyarakat secara luas.
Secara sederhananya, ia merujuk pada masa di mana perusahaan pertama kali melantai di bursa saham Indonesia (BEI) guna melakukan penawaran saham perdana pada publik. IPO ini sekaligus menjadi penanda di mana sebuah perusahaan swasta (PT tertutup) menjadi perusahaan publik (Tbk). Oleh karenanya, initial public offering ini juga sering disebut dengan go public.
Recommended By Editor
- Cokelat Malt nan enak bisa jadi pelengkap gizi harian? Ini faktanya
- Cari jejak Ultraman di Singapura, dapatkan hadiah eksklusif
- Yuk hadiri Sky High Makeup Square dan dapatkan New York Experience
- 7 Ide gaya rambut antiribet hadiri kondangan, elegan dan Instagramble
- Sukses gelar special show, David Nurbianto rilis 'Lagu Jaman Sekarang'