Brilio.net - Bentuk adaptasi pada masa new normal mewajibkan masyarakat untuk lebih waspada akan kebersihan diri. Beberapa kebiasaan baru seperti menggunakan masker, membawa hand sanitizer, menjaga jarak, dan rajin cuci tangan dengan sabun sudah jadi kewajiban yang tidak boleh terlewat setiap harinya.
Bukan hanya itu, melakukan transaksi nontunai juga jadi salah satu kebiasaan selama masa new normal. Selain lebih efisien, transaksi nontunai seperti menggunakan dompet digital (e-wallet) atau mobile banking dianggap lebih higienis dan aman.
Jenis transaksi yang mengandalkan koneksi internet ini memang jadi solusi guna mengurangi kontak pada masa pandemi. Meski begitu, transaksi satu ini juga kerap jadi sasaran empuk para pelaku kejahatan siber.
Untuk itu kamu perlu meningkatkan kewaspadaan saat melakukan transaksi digital. Nah, dirangkum brilio.net dari berbagai sumber pada Selasa (30/6), berikut sejumlah tips menjaga keamanan saat bertransaksi secara digital yang bisa kamu praktikkan.
1. Analisis kelebihan dan kekurangan dompet digital.
foto: shutterstock.com
Dengan kemajuan teknologi saat ini, sudah banyak aplikasi dompet digital bermunculan. Kamu bisa memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhanmu. Sebelum memutuskan, ada baiknya menganalisis kelebihan dan kekurangan masing-masing dompet digital.
Pastikan juga dompet digital yang kamu pilih sudah didukung dengan sistem keamanan tinggi demi mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
2. Buat password seaman mungkin.
foto: shutterstock.com
Salah satu jaminan keamanan transaksi e-wallet adalah password. Membuat password dengan menggabungkan angka dan huruf dapat meningkatkan keamanan. Hindari membuat password dari kombinasi tanggal dan tahun lahir.
Selain itu, mengganti password secara berkala juga perlu dilakukan untuk menghindari kejahatan siber.
3. Selalu memeriksa riwayat transaksi.
foto: shutterstock.com
Fitur riwayat pembayaran pasti bisa kamu temukan hampir di setiap aplikasi dompet digital. Fitur ini akan memudahkanmu melihat jejak pengeluaran sehingga kamu tetap dapat mengatur keuangan.
Tak hanya itu, rutin mengecek riwayat transaksi juga bisa memudahkanmu jika terjadi kesalahan teknis seperti pembayaran yang terproses dua kali.
4. Menjaga rahasia data pribadi.
foto: shutterstock.com
Jangan pernah membagikan informasi PIN, OTP, password, dan CCV (tiga angka di belakang kartu kredit/debit) pada orang terdekat, terlebih orang asing. Data pribadi ini harus dijaga kerahasiaannya untuk meminimalisir risiko pencurian akun e-wallet.
Abaikan jika ada telepon atau pesan dari orang tak dikenal yang meminta informasi PIN, OTP, dan password. Dengan menjaga kerahasiaan data pribadi, peretas akan kesulitan membobol akun e-wallet.
5. Gunakan antivirus dan antimalware.
foto: shutterstock.com
Meski kini keamanan yang ditawarkan penyedia e-wallet makin canggih, tak ada salahnya menggunakan aplikasi antivirus dan antimalware di smartphone. Dengan begitu, kamu bisa lebih merasa aman saat melakukan transaksi digital. Terlebih, saat ini ada banyak pilihan aplikasi antivirus dan antimalware yang bisa digunakan.