Brilio.net - Batam, salah satu wilayah di Indonesia yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia ini sering menjadi perhatian banyak pihak. Selain letaknya yang sangat strategis, berada di jalur pelayaran internasional, Batam merupakan wilayah dengan pertumbuhan terpesat di Indonesia.
Ketika dibangun pada era 1970-an oleh Otorita Batam (kini bernama BP Batam), wilayah ini hanya dihuni sekitar 6.000 penduduk. Namun dalam tempo 40 tahun penduduk Batam bertumbuh hingga 158 kali lipat.
Tentu saja hal ini menjadikan Batam sebagai wilayah potensial, khususnya dalam pertumbuhan ekonomi. Pada Juni 2019 lalu diadakan sebuah forum yang membahas peningkatan kemajuan Batam sebagai Zona Ekonomi Digital. Forum ini juga sebagai kelanjutan dari penandatanganan kontrak antara BP Batam, RSBP Hospital, dan dClinic yang dilakukan Mei 2019.
Nah sebagai tindak lanjut, dilakukanlah serangkaian lokakarya Perencanaan Implementasi di Batam yang difasilitasi penasihat utama dClinic, Deloitte South East Asia dan JP Consulting (Australia), dan dihadiri para eksekutif, ahli kesehatan dan vitalitas, blockchain, investor, manajemen pusat data, dan ahli fasilitas.
Lokakarya ini sendiri untuk menjawab tantangan Pemerintah Indonesia dan BP Batam yang baru-baru ini mengumumkan rencana akan menjadikan Batam sebagai Zona Ekonomi Digital, Zona Bebas Perdagangan Medis, dan Hub Logistik Blockchain. Intinya Batam akan menjadi pusat unggulan dan zona pengembangan ekonomi blockchain di Indonesia.
“Tujuan utama lokakarya ini adalah menyelesaikan perencanaan dClinic untuk membangun Pusat Vitalitas pertamanya di dalam RSBP Hospital yang baru dan meluncurkan Program Loyalitas Vitalitas (VIC) untuk Indonesia, yang didukung PHB revolusioner dClinic,” kata Edi Pambudi, Wakil Kementerian Keuangan dan Neraca Pembayaran, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam keterangan resminya yang diterima Brilio.net, Selasa (9/7).
Selain itu, lokakrya ini juga bertujuan untuk peningkatan besar-besaran fasilitas pusat data BP Batam, termasuk kemampuan hosting blockchain yang mendukung pemasangan awal PHB dClinic untuk Indonesia. Langkah ini sebagai enabler digital utama guna membantu mewujudkan tujuan pusat data BP Batam menjadi Blockchain Center of Excellence.
Kemitraan ini juga akan menyelesaikan portofolio proyek dan roadmap yang akan membentuk dasar perjanjian komersial lebih lanjut dan investasi masing-masing mitra termasuk berbagai instansi pemerintah Indonesia.
Dalam kerja sama ini sangat dimungkinkan mencakup hingga empat proyek investasi besar selama dua hingga tiga tahun pertama termasuk pembangunan pusat vitalitas dClinic baru yang berdampingan dengan RSBP Batam dan Vitalitas Resort Villa di Zona Bebas Perdagangan Medis.
“Batam akan menjadi showcase dClinic International di Indonesia untuk Healthcare Blockchain. PHB akan memperkuat layanan kesehatan dan vitalitas, serta wisata medis di Batam dan Indonesia,” kata Stephen Moo, MD dClinic untuk Indonesia.
Sementara itu CEO dClinic, Richard Satur menjelaskan blockchain memungkinkan Electronic Medical Records yang fleksibel dan berfokus pada konsumen yang tidak hanya merangkum perawatan kesehatan tradisional. “Tetapi kesehatan dan vitalitas adalah jawabannya. PHB dClinic adalah infrastruktur EHR yang tepat untuk Batam dan Indonesia,” tutup Richard.