Brilio.net - Kamu pasti pernah dengar istilah pahlawan devisa. Ya istilah yang disematkan pada para Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Kok bisa ya mereka disebut pahlawan devisa? Itu karena mereka selalu mengirimkan uang yang kalau ditotal jumlahnya banyak banget lho.
Lihat saja, dari keseluruhan orang Indonesia yang berada di luar negeri (diaspora), termasuk TKI, mampu mengirimkan uang atau remitansi sebesar USD 9,5 miliar atau sekitar Rp125,2 triliun tahun lalu. Fantastis bukan! Dari jumlah itu, TKI menjadi penyumbang utama lho. Remitansi juga bisa dilakukan antarkota di Indonesia.
Nggak heran jika Indonesia menduduki peringkat kedua di Asia Tenggara sebagai negara penerima remitansi setelah Filipina. Rata-rata uang yang dikirimkam berasal dari kawasan Timur Tengah dan Malaysia. Sementara di tingkat dunia, berdasarkan Migration and Remittances Factbook 2016, Indonesia berada di peringkat 10 negara penerima remitansi. India dan China berada di peringkat teratas.
Umumnya uang remitansi dari para diaspora dimanfaatkan untuk keperluan konsumsi, membayar pinjaman, biaya pendidikan, dan membantu keperluan hidup. Ini sangat membantu perekonomian di desa-desa, ujar President Director & Regional Director Indonesia, Singapura dan Brunei Darussalam, Vijay Raj Poduval dalam temu media di Sentral Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Remitansi tidak hanya dinikmati keluarga di daerah asal para TKI, tetapi juga bisa berdampak domino bagi masyarakat sekitar. Menurut Vijay, berdasarkan catatan Western Union Indonesia, sekitar 25% dari total remitansi atau pengiriman uang oleh pekerja asing ke negara asalnya digunakan untuk keperluan pendidikan. Jika dihitung, jumlah transaksi yang menggunakan jasa Western Union sebanyak 31 kali per detik di dunia.
Para TKI memilih cara remitansi dibanding transfer bank karena dianggap lebih mudah. Selain itu, penerima nggak perlu memiliki akun bank. Penggunaan jasa pengiriman uang seperti Western Union sejatinya mirip dengan wesel, cara yang dulu sering digunakan masyarakat di Indonesia.
Jadi si pengirim tinggal mengirimkan uang dan penerima tinggal mengambilnya. Tentunya setelah semua proses verifikasi dilalui. Penerima bisa mengambil uang dengan menunjukkan 10 digit Money Transfer Control Number (MTCN) yang diberikan. Semua prosesnya tak sampai 10 menit, kata Vijay.
Fleksibilitas dan jumlah jaringan menjadi salah satu aspek unggulan layanan jasa Western Union. Saat ini terdapat lebih dari 20 ribu lokasi agen Western Union di seluruh Indonesia, termasuk di ritel-ritel yang tersebar hingga pelosok. Harapan kami tentu daerah-daerah terpencil dapat memiliki akses sistem keuangan. Hal ini juga sekaligus membantu program keuangan inklusif, tegas Vijay.
Saat ini persebaran lokasi agen mayoritas berada di Kawasan Indonesia Barat karena menyesuaikan dengan potensi dan pertumbuhan ekonomi masing-masing kawasan.
Recommended By Editor
- Pengunjung membeludak, jembatan kaca terpanjang dunia ditutup
- Bikin resah, situs pengecekan KTP ilegal ektp.cektkp.com diblokir
- Pengantin baru ini meregang nyawa akibat kecelakaan lalu lintas
- Helikopter milik TNI AD jatuh di Sleman, timpa rumah warga
- Bromo keluarkan asap tebal, amankah buat wisata lebaran?