Brilio.net - Finansial adalah urusan penting bagi setiap orang. Tak hanya untuk mendapatkannya yang perlu pengorbanan. Ketika telah memiliki pemasukan, mengelolanya pun cukup menjadi masalah. Mendapatkannya perlu bersusah-susah, namun terasa begitu cepat habisnya.
Namun masalah ini nampaknya menimpa banyak orang. Faktor penyebab yang utama adalah ketidaksiapan mengantisipasi keadaan dan tiadanya perencanaan plot belanja.
Menurut pebisnis Tanah Air sekligus penulis buku Financial Revolution, Tung Desem Waringin (TDW), persiapan terbaik adalah dengan melakukan alokasi aset bulanan. Definisi aset adalah apapun yang bisa menghasilkan pemasukan, lawannya liabilitas yaitu segala yang menyebabkan pengeluaran. Maka, berapapun pemasukan, uangmu akan ada bekasnya. Uang ini tentu saja akan habis tiap akhir bulan, namun tidak secara sia-sia. Alokasi aset tersebut adalah sebagai berikut dihimpun brilio.net, Selasa (11/7).
1. Sedekah/amal 10%
foto: crossroadsinitiative.com
Mengalokasikan sebagian pendapatan untuk kegiatan sosial bertujuan agar kita tidak menjadi budak uang.
2. Investasi 10%
foto: eastsideinvestigations.com.au
Disarankan, investasi yang tidak dapat diambil sewaktu-waktu. Jadi ketika ada kebutuhan mendadak, diutamakan untuk berutang. Sebab utang pasti akan dibayar sedangkan mengembalikan nominal investasi yang telah diambil butuh motivasi ekstra. TDW merekomendasikan untuk memilih asuransi, sebab selain menanggung biaya kesehatan juga memberi jaminan keluarga saat pencari nafkah meninggal.
3. Pendidikan 10%
foto: Education.com
Tujuan pendidikan adalah untuk pengembangan diri. Bisa berupa buku, VCD/DVD, atau seminar/pelatihan. Kerja otak saat ini masih dibayar lebih tinggi dibanding kerja fisik.
4. Cadangan 10%
foto: The Allstate Blog
Alokasi ini digunakan pada saat-saat tak terduga. Misalnya anak sakit, kendaraan rusak, atau keadaan tidak diperhitungkan lainnya.
5. Hiburan 10%
foto: www.entertainsydney.com
Kita perlu memanjakan diri, sebagai bayaran atas kerja keras menghasilkan uang. Kebutuhan ini perlu dialokasikan, agar tidak membengkak.
6. Biaya hidup 50%
foto: Executive Trade International
Prosentase ini harus cukup. Kita harus mengetahui pengeluaran-pengeluaran yang harus dipotong agar biaya hidup cukup.
Recommended By Editor
- Aneh bin ajaib, 5 orang Indonesia ini namanya cuma satu huruf lho
- 10 Benda hasil kreasi buku bekas ini cocok dipajang di rumah
- 5 Rancangan kendaraan masa depan dari perusahaan ban ini bikin kagum
- Begini jadinya jika 7 perusahaan dunia punya mata uang sendiri
- 5 Bisnis jasa keliling yang dilakukan masyarakat Indonesia, salut!