Awal karier sebagai bek, pria ini malah jadi wasit terbaik dunia
Brilio.net - Sepak bola tak akan seru tanpa kehadiran wasit. Olahraga si kulit bundar ini merupakan pertandingan 2x45 menit yang dipimpin oleh seorang wasit. Selama pertandingan, peran wasit adalah memimpin pertandingan. Dirinya mengatur waktu, menegur jika ada pelanggaran, dan menetapkan sah atau tidaknya sebuah gol.
Salah satu wasit legendaris yang paling dikenal oleh segenap pencinta sepak bola dunia adalah Pierluigi Collina. Dirinya disebut-sebut sebagai wasit dengan gaya kepemimpinan paling tegas dan tak pandang bulu dalam setiap pertandingan yang ia pimpin.
foto: Twitter/@00sfootbalI
Lahir di Bologna, Italia, Collina sebenarnya punya mimpi untuk menjadi pesepak bola profesional. Ia pernah bermain untuk sebuah tim lokalnya saat tumbuh dewasa. Namun, saat dia berusia 17 tahun, Collina menyadari bahwa mimpi-mimpi itu tidak masuk akal dan, mengikuti saran seorang teman, dia malah menghadiri kursus wasit.
foto: Twitter/@Football__Tweet
Pierluigi Collina memanfaatkan bakat leadership yang dimilikinya. Dirinya pun sadar bahwa dia dilahirkan untuk memimpin. Dengan penampilannya yang tinggi, mengesankan, dan sifatnya yang berwibawa, Collina adalah wasit yang sangat dihormati. Setelah mengasah kemampuannya di liga kasta rendah, ia dipromosikan ke divisi atas sepak bola Italia pada tahun 1991.
foto: Twitter/@BettingHub
Debutnya sebagai wasit bertepatan dengan lahirnya Serie A sebagai kompetisi paling kompetitif di Eropa saat itu. Pada era 90an sampai awal 2000, mata sepak bola dunia tertuju pada Italia.
Collina punya tinggi badan 188 cm, dengan kepala botak khas yang disebabkan oleh alopecia di awal hidupnya dan mata biru yang tajam. Saat bertugas Pierluigi Collina tidak akan terintimidasi oleh pemain-pemain di lapangan.
foto: Twitter/@MilanPosts
Sebaliknya, melalui kemampuannya untuk menegaskan ketenangan dan rasa hormat, ia segera membuktikan dirinya sebagai wasit terbaik Italia dan FIFA selama pertengahan 1990-an.
Pada Olimpiade 1996, Pierluigi melakukan debutnya di turnamen internasional, bahkan menjadi wasit di final. Setelah itu, tugas yang lebih signifikan berdatangan dengan cepat dan padat. Dia melakukan debutnya di Piala Dunia pada tahun 1998. Pada tahun-tahun berikutnya, Collina telah menjadi wasit terbaik di dunia dan ofisial paling terpercaya FIFA.
foto: Twitter/@classicshirts
Pierluigi Collina telah memimpin final Liga Champions 1999 yang ikonik antara Manchester United dan Bayern Muenchen dan final Piala Dunia 2002. Dia adalah tokoh kunci dalam banyak pertandingan terkenal selama awal 2000-an dan jarang melakukan kesalahan.
foto: Twitter/@EverythingCR7_
Collina sangat berpengaruh, sehingga federasi sepak bola Italia menunda pensiun Collina satu tahun sebagai wasit karena memimpin di Piala Dunia 2006. Namun, setelah konflik kepentingan yang dirasakan mengenai kesepakatan sponsorship, Pierluigi Collina pensiun. Pada 24 Agustus 2005, pertandingan kompetitif terakhir Collina sebelum pensiun adalah Everton vs Villarreal di kualifikasi Liga Champions.
foto: Twitter/@Copa90
Dia mendapat penghargaan sebagai Wasit Terbaik Dunia oleh FIFA selama enam tahun berturut-turut (1998 hingga 2003). Hal ini menjadikan dirinya peraih terbanyak sepanjang sejarah.
Hal itu juga yang membuat UEFA menciptakan peran Chief Refereeing Officer pada tahun 2010 dan mengangkat Collina ke posisi tersebut. Jabatan itu yang dipegangnya bersamaan dengan jabatan sebagai konsultan untuk Asosiasi Wasit Sepak Bola Italia.
Tidak pernah terdengar seorang pejabat dianggap sebagai legenda, tetapi jika ada yang pantas mendapatkan gelar itu, itu adalah Pierluigi Collina.
RECOMMENDED ARTICLE
- Daftar wasit di final Piala Dunia dari termuda sampai yang tertua
- Pesona 10 wasit cantik & seksi di lapangan, bikin pemain terpukau
- Ukir sejarah, wasit wanita akan pimpin pertandingan Piala Dunia 2022
- Begini cara membedakan pemain handball atau tidak dalam sepak bola
- Tak disangka, mantan aktor ini akan jadi wasit di final Piala Dunia