Kisah Emiliano Martinez, dari fans sampai jadi pahlawan Argentina juara Piala Dunia 2022
Brilio.net - Kemenangan Timnas Argentina di Piala Dunia 2022 tak bisa dilepaskan dari penampilan hebat kiper andalan mereka, Emiliano Martinez. Pada laga final melawan Prancis di Stadium Lusail, Doha, Qatar Minggu (18/12) lalu, kiper berusia 30 tahun ini tampil sebagai pembeda yang membuat Argentina juara.
Emi-panggilan akrabnya, berhasil melakukan penyelamatan krusial. Kolo Muani mendapatkan peluang emas setelah menerima umpan terobosan dari arah belakang. Bola berhasil ia terima ditendang ke arah gawang Argentina.
Melihat situasi tersebut, Emi langsung merayap keluar dari mulut gawangnya, merentangkan kaki tangannya lebar-lebar. Beruntung bola tembakan Kolo Muani berhasil ditahan oleh kaki kirinya. Jika tidak, bola bisa masuk dan menjadi malapetaka bagi Argentina.
Emiliano Martinez kini telah menyandang gelar juara dunia. Dirinya bahkan berhasil memenangkan Golden Glove sebagai kiper terbaik di Piala Dunia 2022. Pencapaian tersebut tentu tidak didapatkan dari hasil yang instan.
Faktanya, Emiliano Martinez adalah pemain Argentina yang tidak dikenal alih-alih menjadi kiper andalan Timnas Argentina. Perjuangannya untuk sampai sehebat sekarang melalui jalan terjal yang tidak mudah.
Emiliano Martinez lahir 2 September 1992 di Mar del Plata, sebuah kota pelabuhan yang terletak di pesisir timur Argentina yang menjorok ke Samudera Atlantik. Latar belakang keluarganya menengah ke bawah.
foto: Twitter/@emimartinezz1
Ayahnya adalah sopir truk yang mendistribusikan ikan ke semua sudut kota Mar del Plata. Sedangkan ibunya hanyalah ibu rumah tangga yang mencari penghasilan tambahan sebagai petugas kebersihan apartemen.
Emiliano Martinez meninggalkan kampung halamannya pada usia 12 tahun untuk menimba ilmu di klub Independiente di ibu kota Buenos Aires. Dirinya yang kala itu masih dibiayai oleh orang tuanya, harus prihatin karena tidak mendapat banyak kiriman uang dari rumah.
Dua tahun setelah bermain di klub tersebut, tawaran datang dari klub Inggris, Arsenal untuk melakukan trial disana. Setelah melakukan trial, klub asal London Utara ini pun tertarik untuk mengontrak pemain muda ini pada 2012.
foto: Twitter/@emimartinezz1
Awalnya, pihak keluarga Emi keberatan melepas anaknya ke negeri seberang. Namun, Emi melihat tawaran kontrak di klub Inggris akan jadi solusi finansial keluarganya yang kala itu sedang dililit hutang.
Saya pergi ketika saya masih sangat muda, sebelum saya mendapat kesempatan bermain untuk Independiente, karena saya perlu menghidupi keluarga saya secara finansial, katanya dikutip dari The Athletic.
Dirinya mengaku nekat datang ke Inggris meski saat itu belum sama sekali menguasai bahasa Inggris. Meski begitu, Emiliano berjanji kepada ibunya akan mampu mendapatkan karir yang bagus di London.
Saya tidak ingin kembali ke negara saya tanpa membawa apa-apa. Saya ingin berkarier di sini, tegas Emi.
Namun, keberuntungan belum berpihak padanya pada masa-masa awal dirinya bergabung bersama Arsenal. Pada awal musim 2012, Emiliano hanyalah kiper cadangan keempat bagi tim The Gunners.
Karena tak kunjung mendapat waktu bermain, Emi kemudian dipinjamkan ke berbagai klub kasta rendahan di Inggris seperti Oxford United, Sheffield Wednesday, dan Rotherham United. Meski bermain di kasta yang lebih rendah, Emiliano tetap saja tidak mampu tampil baik sehingga jarang terpilih menjadi kiper utama di klub-klubnya.
How it started How its going pic.twitter.com/cK75GytW9j
Emi Martnez (@emimartinezz1) December 18, 2022
Tak satupun klub menjadikannya sebagai kiper utama, Emiliano Martinez sempat putus asa akan kariernya.
Petualangannya sebagai pemain pinjaman berlanjut ke Wolverhampton pada tahun 2015. Setelah setahun di klub ini, dirinya sempat dipinjamkan ke klub asal Spanyol yakni Getafe selama musim 2017-2018. Setahun kemudian, Emi kembali ke Inggris dan dipinjamkan ke klub Reading sampai penghujung musim 2019.
Dari semua perjalanannya itu, tak satupun klub yang menjadikan dirinya sebagai kiper utama. Kondisi tersebut membuat Emiliano Martinez kala itu sempat putus asa akan kariernya.
Di usianya yang sudah 27 saat itu Emiliano Martinez hanya menjadi pemain rendahan. Dirinya bahkan mengakui hal itu.
"Saya serendah itu," katanya baru-baru ini dikutip dari The Athletic.
Namun, dirinya masih belum menyerah. Setelah kontraknya berakhir bersama Arsenal yang kenyang dipinjamkan ke banyak klub, Emiliano bergabung secara permanen dengan klub Aston Villa pada 2020.
Di klub inilah, Emiliano seperti terlahir kembali di klub ini. Penampilannya membaik dan perlahan menjadi kiper nomor satu di Villains. Dirinya memakai nomor punggung 1 dan kerap tampil memukau di banyak pertandingan liga Inggris.
Penampilannya yang baik pada tahun 2021 membuatnya dilirik oleh Timnas Argentina. Di usianya yang sudah 29 tahun, Emiliano Martinez baru dipanggil Tim senior Argentina untuk perhelatan Copa America.
foto: Twitter/@emimartinezz1
Argentina yang berhasil juara di turnamen tersebut membuat Emi berhasil mendapatkan gelar perdana pertama sepanjang karirnya.
Emi pun dipertahankan sebagai kiper utama Argentina untuk Piala Dunia 2022. Tak disangka, pria yang awalnya hanyalah seorang pemain rendahan mampu menjadi pahlawan bagi Argentina yang keluar sebagai juara.
Di babak adu penalti melawan Prancis, Emiliano Martinez berhasil menepis dua tendangan pemain Les Bleus membuat Argentina unggul dengan skor 4-2 dan keluar menjadi juara.
Saat di wawancara usai pertandingan final berakhir, Emi mengaku keberhasilannya bersama Argentina adalah sesuatu yang tak pernah ia pikirkan sebelumnya.
"Jangankan untuk mampu mewujudkannya, memikirkan hal ini saja saya tidak berani," katanya kepada wartawan di Stadion Lusail pada Minggu (18/12).
foto: Twitter/@Football__Tweet
Emi juga mengakui dirinya adalah fans Argentina biasa yang setia menonton setiap pertandingan Timnas kebanggannya ini di berbagai ajang. Pada 2014, Emi terpotret datang ke Brasil untuk menonton langsung Tim Tango berlaga. Begitu pula yang ia lakukan pada 2018.
"Itulah mengapa saya bisa dan benar-benar akrab dengan para penggemar. Karena saya memang berasal dari orang Argentina yang biasa saja, kata Emi mengakhiri wawancaranya.
RECOMMENDED ARTICLE
- Selalu ada pemain Inter Milan dan Bayern Munchen di final Piala Dunia sejak 1982, ini daftarnya
- Ini pesan Di Maria pada sang istri sebelum final Piala Dunia 2022, harapan yang jadi nyata
- 11 Pemain muda ini bersinar di Piala Dunia 2022, Enzo Fernandez jadi andalan bantu Argentina juara
- Lagi-lagi Messi pecahkan rekor, potretnya di Instagram jadi unggahan terbanyak disukai sepanjang masa
- 11 Cerita perjalanan Messi di Timnas Argentina, pernah gagal di 4 final hingga juara Piala Dunia 2022