Kisah Luka Modric: dari pengungsi perang sampai finalis Piala Dunia
Brilio.net - Salah satu pemain yang dikenang sebagai legenda sepak bola dunia adalah Luka Modric. Dirinya merupakan pemain tengah terbaik di era sepak bola modern yang semakin canggih baik teknologi dan sistem permainannya.
Luka Modric berkebangsaan Kroasia. Namun dulunya dia lahir di daerah yang masih bernama Zadar, provinsi Kroasia. Daerah itu masih di bawah negara Yugoslavia. Namun, provinsi Kroasia kemudian memisahkan diri sebagai negara merdeka. Pemisahan itu melewati serangkaian konflik bersenjata yang menimbulkan korban jiwa dan jumlah pengungsi perang.
foto: Twitter/@AnthonyZoric
Salah satu pengungsi yang harus berlindung dari kejamnya perang adalah Luka Modric. Ia terpaksa meninggalkan rumahnya di Yugoslavia bersama keluarganya. Saat itu Modric baru berusia enam tahun.
foto: Twitter/@RunarNordvik
Karena kengerian Perang Kemerdekaan Kroasia, Modric tumbuh sebagai pengungsi di tanahnya sendiri di dalam tembok Hotel Iz di daerah Zadar. Modric kecil yang saat itu belum mengerti banyak hal, hanya bisa bermain sendiri dengan bolanya di lorong hotel. Saking asyiknya, dirinya sampai lupa kalau ia sedang ada dalam kecamuk perang.
foto: Twitter/@TeamAJA89
Setelah perang berhenti, bakat sepak bolanya dilirik oleh akademi sepak bola NK Zadar. Dari akademi tersebut, Modric sebenarnya sempat dilirik oleh klub profesional bernama Hajduk Split. Namun, tinggi badan Modric dan tubuh yang kurus, membuatnya ditolak oleh klub tersebut.
Kemudian, Tomislav Basic, salah satu pelatih awal Modric di NK Zadar - dianggap sebagai 'ayah olahraga' oleh pemain itu sendiri, mengusahakan kepindahan ke Dinamo Zagreb pada akhir 2001 dan setelah satu tahun bermain dalam tim muda klub itu, Modric yang saat itu sudah berusia 18 tahun berhasil memenangkan penghargaan Pemain Terbaik pada 2003-04 saat dipinjamkan ke Zrinjski Mostar dari Liga Utama Bosnia dan Herzegovina.
foto: Twitter/@TalkingTHFC
Selanjutnya, Modric dipinjamkan ke klub Inter Zapresic. Modric membantu klub tersebut finis sebagai runner-up di Liga Sepak Bola Pertama Kroasia sehingga ia dihadiahi kontrak 10 tahun oleh Zagreb. Gaji Modric naik, membuat pemain ini punya taraf hidup yang lebih baik dengan membeli sebuah flat untuk keluarganya di kota Zadar.
foto: Twitter/@TalkingTHFC
Karier sepak bola Modric kemudian dilanjutkan dengan menyetujui kontrak enam tahun untuk bergabung dengan Tottenham Hotspurs pada April 2008. Perlahan namun pasti, permainan Modric mulai cemerlang dan dirinya menjadi salah satu bintang di klub London Utara itu bersama Gareth Bale, dan Dimitar Berbatov.
Di Tottenham, Modric bermain sebanyak 127 penampilan dengan torehan gol 13. Sebagai gelandang, dirinya justru lebih bermain dengan melayani para penyerang Tottenham. Meski tak berhasil memenangkan satupun trofi, Modric tetap punya permainan yang ciamik sehingga dirinya dilirik oleh klub raksasa asal Spanyol yakni Real Madrid.
foto: Twitter/@KraljicaNikky
"Luar biasa. Dia pesepakbola yang luar biasa, pria kecil itu mengambil bola di area terketat dengan orang-orang di sekitarnya, menggeliat keluar dari situasi. Dia bisa bermain di tim manapun di dunia," mantan bos Spurs Redknapp pernah berkata tentang Modric. Pada musim panas 2012, ia bergabung dengan salah satu yang terbaik.
Dirinya menjadi bagian dari proyek "Los Galacticos jilid 2" bersama Cristiano Ronaldo, Mesut Ozil, Karim Benzema, dan bintang-bintang lainnya.
foto: Twitter/@FabrizioRomano
Di lini tengah, dirinya berduet bersama Xabi Alonso dan menjadi tumpuan tim yang mengangkat Liga Champions dan Copa Del Rey pada 2013/14. Setelah kepergian Alonso, Modric menghabiskan sebagian besar musim berikutnya dengan absen karena cedera. Namun setelah kedatangan tandem barunya asal Jerman, Toni Kroos, Modric menjelma sebagai jenderal lapangan tengah yang begitu mematikan.
Di Madrid, Modric telah tampil 268 kali untuk Real, mencetak 13 gol dan menyumbang 41 assist. Modric juga berhasil membawa El Real meraih lima kali juara Liga Champions, dua Piala Super Spanyol, dan satu-satunya medali La Liga.
Sementara itu, Luka Modric telah bermain untuk timnas Kroasia sebanyak 154 dan 23 gol. Dirinya sudah menjadi punggawa timnas Kroasia sejak 2006 lalu. Sebagai kapten tim Kroasia besutan Zlatko Dalic, di Piala Dunia 2022 ini, akan memainkan Piala Dunia terakhirnya.
foto: Twitter/@FIFAMuseum
Empat tahun lalu, pemain yang kini telah berusia 37 tahun telah berhasil membawa timnasnya tembus ke babak final di Rusia. Modric dan tim harus mengakui keunggulan Prancis dengan kekalahan telak 2-4.
Namun, berkat permainan hebatnya, selepas Piala Dunia 2018, Modric dinobatkan sebagai pesepakbola terbaik di dunia dan menerima penghargaan Ballon D'or. Modric juga menjadi pemain terbaik di UEFA.
foto: Twitter/@thespursweb
20 November di Piala Dunia 2022 nanti, barangkali akan jadi momen perpisahan Modric dari sepak bola yang sudah membesarkannya dari yang awalnya hanya bocah pengungsi perang di sebuah dusun di Kroasia.
RECOMMENDED ARTICLE
- 11 Legenda sepak bola yang tak pernah main di Piala Dunia
- Daftar pemain pencetak hattrick Piala Dunia dari masa ke masa
- Bintang Kroasia di final Piala Dunia 2018 ini sekarang jadi atlet voli
- Gemilang di lapangan, 5 pesepak bola ini juga sukses jadi pejabat
- Formasi tim 11 bintang yang jadikan Piala Dunia 2022 turnamen terakhir