Kisah Maradona: Anak jalanan, teman mafia, hingga juara Piala Dunia
Mengangkat derajat Napoli
Mengangkat derajat Napoli.
Napoli, kala itu Napoli yang terletak di kota Naples, Italia Selatan, adalah klub gurem yang tidak dominan di kompetisi Serie A. Mereka selalu kalah oleh dominasi klub-klub asal kota Milan, Turin, di Italia Utara yang kondisi kotanya lebih metropolitan.
foto: Twitter/@Football__Tweet
Namun, kehadiran Maradona mampu mengangkat derajat Napoli. Maradona bersama rekan-rekan setimnya berhasil membawa klub ini menjuarai Serie A pada musim 1986-87. Hebatnya, gelar juara tersebut diraih oleh Maradona usai dirinya membawa Timnas Argentina juara Piala Dunia 1986 di Meksiko.
Maradona kemudian tak hanya menjadi pahlawan bagi publik Naples. Dirinya bahkan dianggap sebagai juru selamat oleh segenap publik Napoli dan juga Argentina. Aksi Maradona ketika berhasil mencetak "gol tangan tuhan" saat mengalahkan Inggris di perempat final Piala Dunia 1986, menjadi momen yang tidak terlupakan.
Satu sisi, dirinya dibenci oleh publik Inggris. Namun, Maradona bak malaikat yang berhasil membawa Timnas Argentina juara saat final berhasil mengalahkan Jerman Barat.
foto: Twitter/@SerieA_EN
Kecanduan alkohol dan sekongkol dengan mafia.
Setelah momen-momen legendaris tersebut, sebenarnya Maradona masih sempat membawa Napoli juara sekali lagi pada musim 1989-90, namun penampilan Maradona cenderung menurun. Dirinya diketahui kecanduan alkohol, bahkan sempat menggunakan kokain.
Saat tinggal di kota Naples, Maradona juga terlibat persekongkolan dengan mafia di kota tersebut yang punya sindikat pengedar narkoba. Kondisi fisiknya akhirnya menurun seiring dengan taktik sepak bola yang semakin modern.
foto: Twitter/@SFV07
Setelah dari Napoli, Maradona hijrah untuk memperkuat klub Sevilla. Dari Spanyol, dirinya kembali ke Argentina untuk bergabung bersama Newell's Old Boys. Tak lama, Maradona pindah lagi di klub masa mudanya yakni Boca Juniors. Di sana ia menikmati detik-detik pensiunnya yang terjadi pada tahun 1997.
Setelah pensiun Maradona sempat mencoba peruntungannya sebagai pelatih. Namun kariernya tidak sesukses ketika ia menjadi pemain.
foto: Twitter/@FluClassic
Tutup usia.
Pada 25 November 2020, dalam usia 60 tahun, Maradona mengalami serangan jantung dan meninggal dalam tidurnya di rumahnya di Dique Lujn, Provinsi Buenos Aires, Argentina. Peti mati Maradona terbungkus bendera nasional Argentina dan tiga baju nomor 10 Maradona dari klub Argentinos Juniors, Boca Juniors dan timnas Argentina.
Publik Argentina, Napoli, dan semua yang mencinta sosok ini turut berkabung dalam momen kepergiannya tersebut.
RECOMMENDED ARTICLE
- Mengenang gol 'Tangan Tuhan' Maradona, kontroversi di Piala Dunia 1986
- 5 Fakta meninggalnya Diego Maradona, jadi hari berkabung nasional
- Thomas Muller, bakat temuan pelatih Malaysia yang juara Piala Dunia
- Kontroversi Luis Suarez di Piala Dunia, gigit lawan hingga tepis bola
- Kisah Cristiano Ronaldo, hampir tak dilahirkan karena tak ada biaya