Pendakwah kondang Miftah Maulana atau yang akrab disapa Gus Miftah kembali menuai kontroversi. Kali ini, sebuah video lama yang menampilkan dirinya melemparkan candaan kepada pesinden legendaris Yati Pesek menjadi viral di media sosial. Aksi tersebut menuai banyak kritik lantaran dinilai bernada hinaan dan body shaming.
Dalam video yang diunggah oleh akun X @cobeh2022, Gus Miftah sedang mengisi acara pertunjukan wayang bersama Yati Pesek. Dalam video tersebut, Miftah melontarkan candaan yang tidak hanya menyinggung penampilan fisik Yati Pesek, tetapi juga dianggap mengandung unsur mesum. Warganet pun ramai memperdebatkan batas antara humor dan penghinaan.
Diketahui, kejadian ini terjadi dalam sebuah acara pertunjukan wayang Ki Warsono di Yogyakarta. Gus Miftah, yang hadir sebagai tamu, bergabung dengan Yati Pesek di panggung. Namun, saat Yati muncul, dia langsung menjadi sasaran candaan Gus Miftah yang dimulai dengan menyebut lagu "Bajing Loncat" yang baru saja dinyanyikan.
"Ini tadi lagunya Bajing Loncat, ini bajingane aku ajak ke panggung," kata Miftah dalam bahasa Jawa, dikutip pada Jumat (5/12).
Pernyataan itu mengundang tawa dari sebagian penonton, tetapi raut wajah Yati Pesek langsung berubah. Ekspresi kecewa dan protes halus darinya menunjukkan bahwa candaan tersebut tidak diterima dengan baik. Berikut brilio.net himpun dari akun X @cobeh2022, Jumat (6/12).
Recommended By Editor
- Imbas hina pedagang es teh, Gus Miftah umumkan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden
- Guyonannya dianggap kelewatan, 7 sikap Gus Miftah saat ngisi kajian ini tuai kritikan
- Viral video lama Gus Miftah merendahkan Yati Pesek, komentari fisik dengan dalih guyonan
- Perdana Menteri Malaysia komentari aksi Gus Miftah merendahkan pedagang es teh, singgung soal akhlak
- Video Gus Miftah hina penjual es teh viral di Malaysia, Perdana Menteri Anwar Ibrahim ikut komentar
- Tekanan Gus Miftah dicopot dari jabatan utusan khusus makin gencar, petisi tembus 250ribu tanda tangan
- Gus Miftah ngaku cuma bercanda ke penjual es teh, bagaimana kalimat guyonan bisa jadi petaka?