Baru-baru ini media sosial tengah diramaikan oleh SMS blast dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Pesan SMS ini berisi ajakan untuk menjauhi judi online yang marak terjadi di masyarakat.
Dilansir brilio.net dari laman resmi kominfo.go.id, Rabu (3/7), Menkominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan sosialisasi berbentuk SMS Blast ini adalah salah satu langkah dalam mencegah masyarakat bermain judi online.
"Kita kampanye sosialisasi lewat SMS Blast dan berbagai mekanisme. Saya besok pagi ketemu RRI, untuk tiap satu jam sosialisasi tentang bahaya judi online bagi masyarakat," kata Budi.
Namun alih-alih menuai apresiasi, warganet justru memperbincangkan sosialisasi yang menggunakan pantun ini. Salah satunya menyebut metode sosialisasi ini cenderung cringe dan tak akan membuat seorang penjudi akan jera.
"Penjudi online itu ibunya udah nangis2 ngingetin, istrinya mengancam cerai, anaknya nangis2 gak bisa jajan kayak temen2nya. Ini dikira bisa jera pake pantun. Inilah puncak inkompetensi Kominfo. Corong propaganda rezim," tulis pengguna akun X @malikarrahiem.
"80 ribu anak udah terjerat judi online. 440 ribu remaja. Total pemain udah lebih 2 juta. Perputaran uang ratusan triliun. Sementara solusi dari Kominfo cuma bikin pantun jelek. Good luck!," tulis akun @juvegaristabah.
"Buang anggaran nggak guna," tulis akun @udarangga.
"Astaga.. Sangat jernih air mengalir, mengalirnya bagaikan diatas kaca, Kominfo nggak bisa blokir, apa karyawannya cuma bisa zuma? Noh pantun..," kata akun @joni_irawan67.
Kira-kira seperti apa sih pantun yang dikirim lewat SMS blast oleh Kominfo? Dihimpun brilio.net dari berbagai sumber, Rabu (3/7), berikut tujuh pantunnya.
foto: X/@choihyunsuklovu
Jaga hati, jaga pikiran, jangan judi karena itu merugikan.
Recommended By Editor
- Pria temukan baliho caleg cosplay jadi Nyi Roro Kidul ini absurd pol, gimmick-nya udah nggak ketolong
- 11 Potret kocak baliho kampanye caleg ini bikin bingung, endingnya nggak jadi nyoblos
- Sosialisasi adalah proses pembelajaran sosial, ini penjelasannya
- Pusat Data Nasional hampir sepekan diserang hacker, peretas minta tebusan Rp131 M, respons pemerintah?
- Elaelo ramai disebut situs buatan pemerintah pengganti X, Kominfo Budi Arie beri bantahan tegas