Indonesia sejak dulu telah banyak mencetak tokoh-tokoh wanita. Selain Kartini, nama yang tak kalah populer adalah Gusti Noeroel, salah satu Pura Mangkunegaran dari K.G.P.A.A. Mangkoenagoro. Wanita yang memiliki paras ayu ini memiliki nama lengkap Gusti Raden Ayu Siti Noeroel Kamaril Ngasarati Kusumawardhani.

Pada masanya, beliau merupakan seorang putri yang punya pikiran maju. Hal ini bertolak belakang dengan kehidupannya di dalam Pura yang penuh layanan abdi dalem. Sebagai seorang putri, hari-harinya selalu dipenuhi dengan suara klenengan dan gamelan. Akan tetapi, Gusti Noeroel tidak menolak mendengarkan lagu-lagu barat, menunggang kuda dan bermain tenis. hal ini sekaligus menunjukkan bahwa beliau merupakan orang yang modern.

Karena kecerdasannya tersebut, Gusti Noeroel digandrungi oleh banyak pria. Dalam buku yang berjudul "Gusti Noeroel: Streven Naar Geluk (Mengejar Kebahagiaan)" disebutkan bahwa dia beberapa kali dilamar oleh tokoh-tokoh nasional. Salah satunya adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

Saat itu, Gusti Noeroel dipanggil oleh ayahnya untuk membicarakan sesuatu. Ternyata saat itu telah datang utusan Hamengku Buwono IX dari Yogyakarta yang menanyakan kabarnya. Tak cuma itu, tujuannya tentu ingin meminang Gusti Noeroel sebagai istri. Lantas, Gusti Noeroel terkejut dengan pernyataan ayahnya itu.

Awalnya, dia berpikir bahwa menjadi permaisuri sultan bukanlah perkara yang mudah. Banyak sekali tanggung jawab dalam kedudukan itu. Meski demikian, tentu banyak wanita yang mengidamkan posisi tersebut. Namun, hal ini justru menjadi pertimbangan bagi Gusti Noeroel.

Dia juga teringat pada wajah yang ibu yang dianggapnya telah menderita. Setiap hari, raut wajahnya selalu menunjukkan ekspresi duka. Ibunya yang merupakan putri keraton Yogyakarta telah menjalani kehidupan pernikahan dengan seorang ningrat Solo yang memiliki wanita lain di luar dirinya. Karena itu, Gusti Noeroel sering mendapat pesan agar dirinya jangan sampai dimadu.

Akhirnya dia memberanikan diri mengangkat wajah sembari menatap sang ayah. Gusti Noeroel menyampaikan keberatannya untuk menjadi istri Hamengku Buwono IX. Syukurnya ayahnya mengerti dan memenuhi permohonan Gusti Noeroel.

Sri Sultan HB IX pun merupakan tokoh yang punya hati besar. Meski telah ditolak oleh Gusti Noeroel, dia tetap menjalin hubungan baik dengan keluarga Gusti Noeroel. Pernah suatu ketika, mereka bertatap muka dan Sultan mendesak untuk mengetahui alasan, mengapa dirinya ditolak. Gusti Noeroel lantas menjawab bahwa dia benar-benar tidak bisa tidur karena dimadu. Mendengar jawaban itu sultan hanya memberi reaksi senyum.

Lalu seperti apa sih potret Gusti Noeroel yang berhasil memikat hati para tokoh nasional? Berikut potretnya seperti dilansir brilio.net dari berbagai sumber, Senin (1/7).