Brilio.net - Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2019 akan diselenggarakan secara serentak pada 17 April 2019 mendatang. Adapun pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pilpres mendatang ialah Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kedua calon pasangan telah membentuk tim sukses pendukung masing-masing.
Ini merupakan kedua kalinya Jokowi dan Prabowo akan bertemu di pemilihan presiden kembali. Sebelumnya keduanya sudah pernah bertemu dan bersaing untuk pemilihan presiden tahun 2014. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kedua paslon telah membangun koalisi dengan partai lain.
Adapun koalisi partai pendukung Jokowi di antaranya PDIP, PKB, PPP, Nasdem, Perindo, PKPI, Golkar, PSI, dan Hanura. Sedangkan partai pendukung Prabowo antara lain PAN, PKS, Gerindra, dan Demokrat. Masa kampanye untuk kedua calon berlangsung mulai dari 13 September 2018 hingga 13 April 2019. Selama itu pula para calon presiden mulai menjaring dukungan.
Menariknya, selain didukung oleh masyarakat biasa, di lingkaran pendukung Jokowi-Ma'ruf terdapat sejumlah purnawirawan. Beberapa pensiunan jenderal bintang 4 tersebut menduduki posisi penting di masa pemerintahan Presiden Jokowi 2014-2019, dan sebagian tercatat sebagai tim sukses Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.
Siapa saja? Berikut brilio.net rangkum dari berbagai sumber pensiunan jenderal bintang 4 di lingkaran Jokowi, Selasa (18/12).
1. Jenderal TNI (purn) Try Sutrisno.
foto: merdeka.com
Try Sutrisno lahir pada tanggal 15 November 1935 di Surabaya, Jawa Timur. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Presiden keenam periode 1993-1998. Sebelumnya Try Sutrisno menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Kini Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno masuk dalam struktur tim kampanye Jokowi sebagai anggota Dewan Pengarah.
2. Laksamana TNI (Purn) Prof Marsetyo.
foto: liputan6.com
Prof Marsetyo merupakan mantan Kepala Staf Angkatan Laut sejak 2012 hingga 2014. Prof Marsetyo merupakan lulusan terbaik AAL Bumimoro, Surabaya tahun 1981. Prof kini mendukung Jokowi sebagai Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
3. Jenderal TNI (purn) Moeldoko.
foto: liputan6.com
Moeldoko pernah menjabat sebagai panglima TNI periode 2013-2015. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat pada tahun 2013 namun hanya tiga bulan saja.
Ini merupakan jabatan terpendek yang pernah terjadi sepanjang sejarah militer di Indonesia. Pria kelahiran 1957 ini baru saja dilantik menjadi Kepala Staf Presiden. Di era capres 2019, Moeldoko tergabung sebagai Tim Sukses Jokowi-Ma'ruf sebagai Wakil ketua Tim Kampanye Nasional.
4. Jenderal TNI (purn) Luhut Binsar Pandjaitan.
foto: liputan6.com
Luhut merupakan purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir sebagai Jenderal. Pada awal pemerintahan Jokowi, Luhut menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan. Namun tidak lama, setelah adanya reshuffle 2015, Luhut dilantik menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam). Di tahun 2016, pada masa perombakan kabinet, ia dilantik menjadi Menko Maritim dan Sumber Daya.
5. Jenderal TNI (purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono.
foto: merdeka.com
A.M. Hendropriyono merupakan orang penting dalam jajaran militer. Pangkat terakhirnya sebagai Jenderal Bintang Empat. Hendropriyono memiliki rekam jejak panjang dalam dunia militer dan intelijen. Selain di militer dan intelijen, ia juga aktif berkarier di dunia politik. Sebelumnya ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) tahun 2001 hingga 2004. Di lingkaran Jokowi-Ma'ruf, ia menjabat sebagai Dewan Penasihat seluruh ketua umum partai pendukung Koalisi Indonesia Kerja.
6. Jenderal TNI (purn) Agum Gumelar.
foto: merdeka.com
Agum Gumelar merupakan purnawirawan TNI dengan pangkat akhir sebagai Jenderal. Agum dilantik menjadi anggota Wantimpres bersama dengan Moeldoko. Sebelumnya Agum Gumelar pernah menduduki jabatan penting di antaranya Menko Polhukam, Menteri Perhubungan, Gubernur Lembhanas, Ketua KONI, Ketua Umum PSSI, Menteri Pertahanan, Ketua Umum Persatuan Purnawirawan TNI-Polri. Di tahun 2004 ia juga sempat maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Hamzah Haz.
7. Jenderal TNI (purn) Wiranto.
foto: liputan6.com
Wiranto merupakan purnawirawan dengan pangkat terakhir sebagai Jenderal. Wiranto baru masuk ke kabinet Jokowi saat reshuffle tahun 2016. Ketika ia dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum Hanura.
8. Jenderal TNI (purn) Ryamizard Ryacudu.
foto: liputan6.com
Ryamizard Ryacudu merupakan purnawirawan berpangkat akhir sebagai Jenderal. Ryamizard Ryacudu merupakan Menteri Pertahanan ke-25 Republik Indonesia. Dia ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan di era kabinet kerja Jokowi 2014-2019. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat di tahun 2002 sampai 2005
9. Jenderal TNI (purn) Subagyo Hadi Siswoyo.
foto: Twitter/@subagyo_hs
Subagyo Hadi Siswoyo merupakan mantan purnawirawan TNI dengan pangkat Jenderal. Subagyo menjabat sebagai anggota Wantimpres, setelah diminta oleh Wiranto. Subagyo menyanggupi permintaan itu dan menyatakan ingin mengabdikan diri pada negara hingga akhir hayatnya. Subagyo pun pernah berkarier di luar militer sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia.
10. Jenderal Pol (purn) Budi Gunawan.
foto: merdeka.com
Budi Gunawan adalah purnawirawan Polri dengan jabatan terakhir sebagai Jenderal. Budi Gunawan dilantik menjadi Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) di tahun 2016. Dalam kariernya, Budi Gunawan pernah dilantik menjadi Guru Besar intelijen oleh senat guru besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Kemudian Budi Gunawan resmi menyandang gelar profesor bidang siber.