Brilio.net - Joko Widodo atau Jokowi akan kembali dilantik sebagai Presiden bersama Ma'ruf Amin yang terpilih menjadi Wakil Presiden RI periode 2019-2024, Minggu (20/10). Jelang pelantikan di Gedung MPR, Jokowi menerima kunjungan lima kepala negara di Ruang Kredensial Istana Merdeka, Jakarta.
Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah menjadi tamu negara pertama yang diterima oleh Jokowi. Dia bersama rombongan tiba di Istana pada pukul 09.00 WIB. Jokowi tampak menyambut beberapa kepala negara sahabat.
Salah satu kepala negara yang menjadi perhatian adalah Mswati III dari Swaziland, salah satu negeri di Afrika. Jokowi bertemu dengan Raja Mswati III pukul 10.20 WIB di ruang utama Istana Merdeka.
Sosok raja tersebut nyatanya membuat banyak penasaran publik. Setelah ditelusuri, Mswati III mempunyai peran besar saat memimpin rakyatnya. Tak hanya itu, kehidupan percintaannya cukup membuat publik tercengang.
Berikuti ini, brilio.net kumpulkan beberapa fakta Mswati III, dikutip dari berbagai sumber, Minggu (20/10).
1. Ubah nama negara.
foto: Wikimedia Commons
Raja Swaziland, Mswati III secara resmi mengumumkan mengubah nama negaranya menjadi Kerajaan eSwatini pada Kamis, 19 April 2018. Deklarasi perubahan nama itu bertepatan pada perayaan Kemerdekaan Swazi yang ke-50 tahun dan dirgahayu Raja Mswati III yang turut memasuki usia kepala lima. Demikian seperti dikutip dari artikel Time yang dimuat pada 20 April 2018.
Pada beberapa kesempatan sebelumnya, sang raja telah merujuk Swaziland dengan nama 'eSwatini' atau 'tanah Swazi' dalam bahasa Swati, termasuk dalam Sidang Majelis Umum PBB pada tahun 2017 lalu. Nama Swaziland sendiri merupakan cara penyebutan 'tanah Swazi' dalam Bahasa Inggris yang digunakan sejak Britania Raya melakukan kolonisasi pada 1968.
Oleh karenanya, menurut Raja Mswati, perubahan itu menandai pengembalian nama resmi negara Swaziland ke aslinya, eSwati, serta menyimbolkan akhir dari kolonisasi Inggris.
2. Beberapa kali datang ke Indonesia.
foto: newsroom24.com
Tak hanya sekali, Mswati III cukup sering datang ke Indonesia. Dikutip dari kemlu.go.id, Minggu (20/10), ia berkunjung ke Indonesia pada 2002, 2003, 2007, 2008 dan terakhir 2015 dalam Peringatan Konferensi Asia-Afrika ke-60.
Kerjasama antara Indonesia dengan Swaziland (eSwati) memang telah terjalin cukup lama. MoU Pembentukan Sidang Komisi Bersama (SKB) Republik Indonesia-Swaziland telah ditandatangani pada Maret 2003. SKB ke-2 RI – Swaziland diselenggarakan di Jakarta pada 14-15 November 2008, yang menyepakati untuk mendorong berbagai kerja sama antara lain perdagangan, kerja sama teknik, kerja sama kebudayaan, pertanian, dan UKM.
3. Bubarkan penasihat tradisional raja.
foto: National Georaphic
Raja Mswati III mewarisi tahta pada tahun 1986 dari ayahnya, Sobhuza II, ketika dia berusia 18 tahun. Dilansir dari economictimes.indiatimes.com, ini membuatnya menjadi raja penguasa termuda saat itu. Dalam waktu satu bulan penobatannya, ia mempunyai kebijakan yang mengejutkan yakni membubarkan Liqoqo, dewan penasihat tradisional raja dan menunjuk seorang perdana menteri baru dan merombak kabinet.
4. Mempunyai banyak istri dan anak.
foto: agle.co.ug
Raja Mswati III adalah putra dari Raja Sobhuza II dan Ntombi Tfwala, salah satu istri raja. Ia memiliki nama saat lahir Pangeran Makhosetive dan mulai memimpin pada usia muda. Dikutip brilio.net dari economictimes.indiatimes.com, Minggu (20/10) Mswati III memiliki 15 istri dan 23 anak selama ia menjabat. Namun, jumlah tersebut tak terlalu banyak jika dibandingkan dengan ayahnya yang menikahi 125 wanita selama 82 tahun pemerintahan.